Mohon tunggu...
Humaniora

Menyoal Kesejahteraan Guru Swasta

7 April 2018   14:45 Diperbarui: 15 April 2018   15:13 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gaji PNS diberbagai daerah pastinya berbeda disesuaikan dengan anggaran masing-masing yaitu minimal gaji terendah 2 juta sedangkan gaji honorer 650 ribu per bulan

Data tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan guru seringkali diabaikan terlebih bagi guru yang masih berstatus honorer padahal setiap harinya mereka diwajibkan untuk memegang berbagai mata pelajaran yang kadang diluar kompetensi yang dia miliki.

Perbedaan itulah yang menyebabkan guru swasta terlebih yang sudah puluan tahun menjadi guru honorer menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), disisi lain, pemerintah sebagai pihak yang dituntut tentu saja merasa gelagapan dengan tuntutan para guru. 

Bayangkan berapa banyak duit yang harus dikeluarkan oleh pemerintah jika harus mengangkat semua guru swasta menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kesejahteraan tidak melulu mengenai uang, untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer tidak harus mengangkatnya jadi guru PNS setidaknya memberi gaji guru honorer setengah dari UMR maupun UMR yang ada.

Dalam segala macam sebutan dan sanjungan kepada guru tidak henti-hentinya diberikan, berbagai mcam kegiatan simbolis diadakan saat peringatan hari guru yang disebut HARDIKNAS baik oleh pemerintah atau masyarakat. Dan kegiatan tersebut hanyalah bersifat maya, guru honorer juga manusia biasa dengan segala macam tuntutan hidupnya selayaknya pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan para guru

Kesejahteraan guru sangat mempengaruhi disiplin kinerja dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang optimal, kita harus senang bekerja keras dan ikhlas demi tercapainya hasil yang optimal.

Kesejahteraan ekonomi akan menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja demi tercapainya tujuan pendidikan nasional, syukurilah nikmat dan rizqy yang telah kita terima, cintailah pekerjaan dengan menanamkan sifat kedisiplinan, ciptakan prinsip ikhlas beramal.

 Amalia choiril mala

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

Program Studi Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun