Mohon tunggu...
tari angriani
tari angriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas palangkaraya

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengembangan Pariwisata

5 Desember 2023   21:10 Diperbarui: 5 Desember 2023   21:42 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Pengembangan Pariwisata

Menurut Soemarto, dampak merupakan suatu perubahan yang terjadi akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut dapat berupa alamiah, maupun biologi. Menurut Spillane, proses perkembangan dari perkembangan pariwisata adalah suatu sektor yang dampaknya dihasilkan oleh pariwisata itu sendiri

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus mengalami perkembangan pesat di banyak negara, termasuk di Indonesia. Perkembangan pariwisata ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Salah satu dampak positif dari perkembangan pariwisata adalah peningkatan pendapatan dan lapangan kerja. Dengan berkembangnya industri pariwisata, banyak orang memiliki kesempatan untuk bekerja di sektor ini. Baik sebagai pemandu wisata, pekerja hotel, pengusaha kuliner, atau pengrajin kerajinan tangan, semua ini menciptakan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Namun, perkembangan pariwisata juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satu dampaknya adalah masalah lingkungan. Kepadatan penduduk, polusi, kerusakan ekosistem, dan penurunan kualitas air dan udara sering kali terjadi di daerah wisata yang padat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pengelola pariwisata untuk melakukan upaya pelestarian alam dan menjaga keseimbangan antara pariwisata dan lingkungan.

Dalam kesimpulannya, perkembangan pariwisata memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, pengelola pariwisata, dan masyarakat untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari perkembangan pariwisata, sehingga dapat memaksimalkan manfaatnya sambil menjaga keberlanjutan dan keseimbangan.

Pariwisata sebagai Mesin Penggerak Perekonomian

Pariwisata adalah salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana pariwisata dapat menjadi mesin penggerak perekonomian. pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Dengan adanya industri pariwisata yang berkembang, banyak pekerjaan baru tersedia, seperti pemandu wisata, sopir taksi, karyawan hotel, dan pedagang lokal. Hal ini membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, pariwisata juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Wisatawan yang datang ke suatu daerah akan menghabiskan uang untuk akomodasi, transportasi, makanan, dan berbagai barang dan jasa lainnya. Pendapatan dari sektor pariwisata ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik lainnya. pariwisata juga dapat mempromosikan budaya dan warisan suatu daerah. Kunjungan wisatawan ke tempat-tempat bersejarah, museum, dan festival budaya dapat membantu melestarikan tradisi dan meningkatkan kesadaran akan warisan budaya suatu negara. Ini juga dapat membuka peluang bagi pengrajin lokal dan pedagang untuk memperkenalkan produk budaya mereka kepada wisatawan.

pariwisata juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lainnya, seperti industri perhotelan, transportasi, dan restoran. Hal ini menciptakan peluang bisnis bagi pengusaha lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, penting untuk diingat bahwa pariwisata yang berkelanjutan adalah kunci keberhasilan dalam memanfaatkan potensi ekonomi pariwisata. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pariwisata dilakukan dengan menjaga lingkungan, menghormati budaya lokal, dan menguntungkan masyarakat setempat.

kesimpulannya, pariwisata memiliki peran yang penting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mempromosikan budaya dan warisan, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lainnya, pariwisata dapat menjadi mesin penggerak perekonomian yang kuat. Namun, penting untuk melakukannya dengan cara yang berkelanjutan dan menghormati nilai-nilai lokal.

Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian

Dampak pariwisata terhadap perekonomian Baik negara tuan rumah maupun negara asal wisatawan sama-sama memperoleh keuntungan finansial. Kemajuan perekonomian merupakan salah satu pendorong utama upaya suatu negara untuk memasarkan dirinya sebagai tujuan wisata, khususnya bagi negara-negara berkembang.

Naisbitt dalam "Global Paradox" menjelaskan bahwa pariwisata merupakan penyumbang bagi ekonomi global yang tidak ada tandingannya di masa yang akan datang. Adapun pertimbangnnya adalah:

1. Pariwisata memperkerjakan 204 juta orang diseluruh dunia atau satu dari setiap sembilan pekerja, yaitu 10,6 persen dari angkatan kerja

2. Pariwisata adalah penyumbang ekonomi terkemuka di dunia, yang menghasilkan 10,2 persen produk domestik bruto dunia.

3. Pariwisata adalah produsen terkemuka untuk mendapatkan pajak sebesar $ 55. Miliar

Dalam "Global Paradox," Naisbitt berpendapat bahwa pariwisata akan terus menjadi kontributor bagi ekonomi global  perekonomian dunia. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

1. 204 juta orang, atau satu dari sembilan pekerja di seluruh dunia, bekerja di industri pariwisata, yang mencakup 10,6% dari total jumlah pekerja.

2. Dengan 10,2 persen produk domestik bruto global dihasilkan oleh pariwisata, pariwisata merupakan kontributor ekonomi terbesar di dunia.

3. Sumber utama $55. miliaran pajak adalah industri pariwisata.

Dua fenomena sejarah adalah pertumbuhan pasar dunia dan globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dan perluasan pasar tidak pernah mempunyai kekuatan, jangkauan, atau kecepatan seperti sekarang.

Dampaknya, aktivitas komersial semakin cepat terjadi di setiap lapisan masyarakat. Modal mampu melintasi batas negara manapun dan bergerak bebas tanpa "bendera". Perusahaan transnasional melakukan investasi modal yang berkembang dan tumbuh di seluruh dunia, sehingga menciptakan struktur ekonomi global. Tiga wilayah megamarket global telah berkembang karena keinginan untuk memperoleh pendapatan di seluruh dunia (Heru Nugroho, 1996). khususnya, Asia Timur dan Tenggara, Amerika Utara, dan Uni Eropa. Mengingat pilihan gaya hidup, khususnya yang berkaitan dengan waktu senggang, mempunyai dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global, tidak mengherankan jika terdapat tingkat perpindahan penduduk yang tinggi di seluruh dunia.

Diperkirakan 11 juta pengunjung akan mengunjungi Indonesia pada tahun 2005. Karena permintaan jasa wisatawan asing di dunia yang semakin mengglobal adalah jasa yang memenuhi standar internasional atau mematuhi prinsip-prinsip WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), maka proyeksi ini menyajikan gambaran peluang dan kesulitan dalam hal mendapatkan uang asing. Untuk saat ini Indonesia masih sangat jauh. tidak bisa mengimbangi jumlah pengunjung yang datang di kawasan Asia Pasifik. Akibatnya industri pariwisata belum banyak memberikan kontribusi pendapatan devisa bagi pertumbuhan nasional (JJ. Spillane, 1995).

Karena pariwisata akan memainkan peran penting dalam meningkatkan pembangunan ekonomi global di masa depan, para pembuat kebijakan nasional dan mereka yang menyusun perjanjian perdagangan internasional harus mempertimbangkan industri ini dengan cermat.

Sektor pariwisata nasional dimaksudkan untuk menjadi sumber utama pendapatan devisa dalam visi pariwisata Indonesia tahun 2005. Mengingat pengunjung menghabiskan uang mereka saat berada di negara yang mereka kunjungi (Indonesia), pendapatan pengunjung internasional sangat penting untuk mencapai neraca pembayaran yang positif. Bisnis pariwisata terdiri dari berbagai segmen yang berbeda, banyak di antaranya terkait erat dengan bidang perekonomian lainnya. Selain uang yang dikeluarkan pengunjung, pengembangan pariwisata yang menarik investasi asing antara lain pembangunan hotel berstandar internasional, pembangunan jalan raya, bandara, pelabuhan, destinasi wisata, telekomunikasi, dan infrastruktur lainnya. Namun jika produksi dalam negeri tidak meningkat, pendapatan yang terkait dengan pariwisata akan meningkatkan jumlah uang di masyarakat, yang dapat menyebabkan inflasi.

Hotel, restoran, dan agen perjalanan merupakan contoh industri pariwisata yang padat karya( labor intensive ). Selain itu, lapangan kerja di industri pariwisata dihasilkan di industri yang tidak terkait dengan industri itu sendiri, seperti konstruksi bangunan dan jalan.

Di sisi lain, seiring dengan berkembangnya pariwisata, semakin berkembang pula usaha-usaha di sektor informal, yang menyebabkan menjamurnya usaha-usaha tersebut. penjual jalanan. Khusus untuk pedagang kaki lima di berbagai destinasi wisata, terdapat beberapa kerentanan, seperti:

  • Biasanya, anak di bawah umur melaksanakan tugas-tugas ini dan mengutamakan uang sebelum pendidikan. Karena pedagang asongan tunduk pada paksaan tertentu, peningkatan jumlah pedagang asongan akan mengurangi rasa nyaman wisatawan.
  • Peralihan tenaga kerja ke sektor produksi. mulai dari pertanian hingga perdagangan

Dampak Sosial Pariwisata

Pengenalan pemikiran dan teknologi Barat yang terlalu dini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial di banyak negara berkembang. Masuknya seorang kenalan baru ke dalam industri pariwisata, misalnya, pada akhirnya mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Perkembangan pariwisata yang terlalu pesat dapat menyebabkan peningkatan angka kejahatan serta masuknya materialisme, perjudian, dan keserakahan (Denis L. Foster, 2000).

Lebih lanjut dikatakan bahwa dampak pariwisata terhadap identitas nasional merupakan sumber kekhawatiran umum bagi pemerintah negara-negara berkembang. Pariwisata sering kali menimbulkan kekhawatiran karena sering kali menempatkan wisatawan kaya dan penduduk lokal yang miskin. Karena pariwisata dan perilaku individu dan kelompok saling terkait erat, kegiatan pariwisata sering kali menghasilkan kegiatan aksi sosial.

Dengan berkembangnya parwisata, Masyarakat kini diperbolehkan melakukan perjalanan antar lokasi dan lingkungan dengan negara dan keyakinan agama yang sangat berbeda . Saat bepergian, wisatawan akan melakukan kontak dekat dengan orang-orang dari latar belakang dan negara yang berbeda, memperkenalkan mereka pada tradisi, budaya, dan pandangan dunia satu sama lain. Ternyata setiap wisatawan mempunyai perilaku, kebiasaan, dan keinginan yang unik---beberapa di antaranya bahkan bertentangan dengan cara hidup orang yang mereka kunjungi. Karena situasi ini, industri pariwisata mungkin menjadi sensitif dan berdampak pada hubungan internasional. Akibatnya, pariwisata memupuk hubungan interpersonal. Tujuan dari interaksi sosial ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk saling mempelajari budaya yang ada di dalam diri masing-masing

Fakta bahwa berpindah lokasi adalah bagian dari pariwisata bagi banyak orang yang bepergian sendiri atau berkelompok. Bepergian adalah ekspresi lintas budaya yang utama karena berfungsi sebagai platform interaksi individu dari berbagai negara, budaya, dan konteks sosial.

Wisatawan menghabiskan waktu mereka di lokasi yang mewah dan eksklusif, menikmati kesenangan dengan cara mereka yang unik, melalui interaksi dengan masyarakat setempat. Mereka menyantap masakan mewah sambil bersantai di tepi pantai. Sementara itu, penduduk setempat bekerja sebagai penjaga keamanan, pelayan di restoran, pencuci piring, dan pekerjaan lainnya. (Sulistyadi, Yohanes 1999)

Selain itu terjadi pula adanya golongan yang mampu meniru tingkah laku wisatawan yang sebenarnya tidak cocok dengan kebudayaan setempat. Golongan ini menjadi kelompok elit dalam masyarakat dan menambah kesenjangan antar golongan. Dampak yang demikian juga terjadi apabila wisatawan berbaur dengan masyarakat setempat, masyarakat meniru perilaku wisatawan. Penduduk setempat tertular oleh kecanduan alkohol, narkotik, sabu-sabu bahkan pelecehan terhadap moral seksual. Hal ini dikatakan lebih tegas oleh Spillane (1995) bahwa dampak sosiologi pariwisata bagi penerima wisatawan (masyarakat) adalah timbulnya hasrat untuk meniru, komersialisasi adat/budaya, perubahan terhadap keramahtamahan serta pengasingan dan pembauran. Dengan mengabaikan penerapan dari segi sosiologis ini bukan saja menyebabkan keretakan hubungan manusiawi antara wisatawan dan warga masyarakat penerima serta menciptakan suatu kesenjangan saling pengertian, akan tetapi juga akan timbul kegoncangan ekonomi.

Menurut World Tourism Organization yang di sitir oleh Oka A Yoeti mengatakan, pengaruh pariwisata terhadap kehidupan sosial masyarakat dapat disebabkan oleh 3 hal, yaitu

1. Polarization of The Population:

Hal ini terjadi ketika pariwisata menyebabkan adanya perbedaan yang tajam antara kelompok yang terlibat dalam industri pariwisata dan kelompok masyarakat lokal. Misalnya, adanya kesenjangan ekonomi antara pekerja pariwisata yang mungkin mendapatkan penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk lokal. Ini dapat mempengaruhi hubungan sosial dan menciptakan ketidakseimbangan dalam masyarakat.

2. Breakdown of The Family:

Pariwisata dapat mempengaruhi keutuhan keluarga dengan berbagai cara. Misalnya, anggota keluarga yang terlibat dalam industri pariwisata mungkin harus bekerja jauh dari rumah atau bekerja dalam waktu yang panjang. Ini dapat menyebabkan pemisahan keluarga dan mempengaruhi interaksi dan hubungan antar anggota keluarga.

3. Development of The Attitudes of a Consumption-Oriented Society,

 Incident of Phenomena of Social Pathalogy, Pariwisata dapat mempengaruhi sikap masyarakat terhadap konsumsi dan dan pengaruh penyakit maysarakat itu, maka munculah, pelacuran, kecanduan obat, perdagangan obat bius, mabuk-mabukan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.

Meskipun demikian, ada sejumlah elemen yang menguntungkan pariwisata, seperti yang ditunjukkan oleh contoh berikut dalam industri ini:

1. Kerangka Sosial

Pertukaran kerja dari sektor pertanian ke sektor jasa terjadi sebagai akibat dari tumbuhnya industri pariwisata. modernisasi penjualan hasil panen dan praktik pertanian. Pembagian pendapatan masyarakat secara adil di DTW yang sering dikunjungi wisatawan. Kurangnya keberagaman dalam peluang bisnis, pekerjaan, dan pendidikan.

2. Modernisasi Keluarga

Status bagi perempuan meningkat. Dahulu orang tua mereka mendisiplinkan anak-anak mereka dengan ketat, namun kini mereka tidak lagi menjadi petani dan malah menjadi pedagang acungan, pemilik toko cinderamata, pemilik restoran, pekerja kerajinan tangan, dan staf hotel, telah terjadi perubahan dalam cara mereka memperlakukan anak-anak mereka. Kini, anak-anak bebas mewujudkan impiannya.

 3. Pengembangan kesadaran masyarakat

Pemahaman yang lebih baik mengenai komunitas dan perubahan perilaku yang menguntungkan, khususnya dalam etika dan komunikasi antarpribadi. dapat menghilangkan stereotip yang merugikan tentang kelompok etnis lain.

Dampak Budaya Pariwisata

Kesadaran lintas budaya, yang mendorong pemahaman antar individu dari berbagai negara dan latar belakang budaya, merupakan salah satu hasil paling menguntungkan dari pemahaman budaya pariwisata. Ada lebih banyak peluang dibandingkan sebelumnya untuk pertukaran ide, adat istiadat, dan pengetahuan. Selain sekadar memuaskan rasa ingin tahu, pariwisata menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan niat baik (Denis L. Foster, 2000). Budaya sebagai daya tarik bentuknya mencakup :

Bahasa (Language)

  • Kebiasaan Masyarakat (Traditions)
  • Kerajinan Tangan (Handicrafts)
  • Makanan dan Kebiasaan Makan ( Food and eating habits)
  • Musik dan kesenian (Art and Music)
  • Sejarah Suatu Tempat (History of
  • the Region: oral, written, and landscape)
  • Cara Kerja dan Teknologi (Work and Technology)
  • Agama (religion) yang dinyatakan dalam bentuk ceritera dan sesuatu yang dapat disaksikan
  • Bentuk dan Karakteristik arsitektur di masing-masing DTW (Architectural chracteristics in the area)
  • Tata Cara Berpakaian (Dress and Clothes)

Lebih lanjut dikatakan bahwa yang menjadi daya penarik wisatawan terhadap kebudayaan terpusat pada tiga bentuk daya tarik wisata, yaitu:

  • Pengunjung datang ke DTW untuk melihat arsitektur khas kawasan tersebut, struktur bersejarah, kuil, monomen, dan suvenir.
  • ingin melihat dan berpartisipasi dalam kegiatan khusus, seperti festival seni, menghidupkan kembali tradisi lama, dan sebagainya
  • Datang ke DTW untuk mengamati dan belajar tentang negara lain (orang asing), kehidupan sosial ekonominya, dan aktivitas rekreasinya, selain mengetahui dan memahami cara hidup, ideologi, cara berpakaian, dan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Perilaku manusia dan hasil kerja mereka mengungkapkan kebudayaan.

Manifestasi kebudayaan itulah yang dihadapkan kepada wisatawan untuk dinikmati sebagai obyek dan atraksi wisata Uraian di atas menunjukkan bahwa manifestasi kebudayaan mencakup dua bentuk, yaitu Berupa peninggalan kebudayaa (Yohanes Sulistyadi, 1999)

Pada umumnya wisatawan lebih senang menikmati budaya yang asli, khas, tradisional. Hal ini merangsang masyarakal setempat untuk memelihara apa yang khas dan asii untuk dipamerkan pada wisatwan. Dibalik dampak positip tersebut terdapat segi yang merugikan. Setiap manifestasi kebudayaan tiap daerah, terdapat aturan dalam menampilkan suatu tarian, membuat keris, arca, atau suatu upacara traisional lainnya. Aturan itu dipilih dan dianggap tepat, dianggap baik dengan kata lain terdapat terdapat nilai-nilai kebudayaan.

Banyak manifestasi kebudayaan tradisional yang sakral. Hal ini bila disuguhkan kepada wisatawan akan terjadi pergeseran nilai. Nilai sakral menjadi tontonan dan dihargai dengan sejumlah uang. Pergeseran nilai ini serig dianggap sebagai suatu yang merusah kebudayaan sehingga terjadi kerusakan kebudayaan (Yohanes Sulistyadi. 1999)

Sementara itu pemerintah dalam mengembangkan pariwisata tetap akan memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian nasional. Pernyataan itu itu ditegaskan dalam Undang-Undang No 9 tahun 1990 tidak dapat disangkal lagi bahwa dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang secara ekonomis mempunyai dampak bagi daerah tujuan wisata. Akan tetapi secara keseluruhan dampak termasuk pengaruhnya terhadap kehidupan sosial budaya sulit untuk diperhitungkan.

Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat sekitar obyek wisata itu merupakan konsekuensi dari dampak pembangunan atau pengembangan pariwisata. Secara konseptual perubahan- perubahan yang terjadi itu merupakan akibat munculnya karena proses akulturasi antara kebudayaan masyarakat sekitar obyek dengan kebudayaan yang dibawa para wisatawan yang berkunjung. Dalam proses inilah terjadi saling mempengaruhi antara kebudayaan masyarakat sekitar dengan kebudayaan wisatawan.

Dampak  pariwisata terhadap lingkungan

Dampak Pariwisata terhadap Lingkungan Industri pariwisata mempunyai hubungan yang erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Lingkungan alam merupakan aset pariwisata dan mempunyai dampak karena sifat lingkungan fisik yang rapuh dan tidak dapat dipisahkan. Rapuh karena lingkungan alam adalah ciptaan Tuhan dan jika rusak belum tentu tumbuh atau kembali normal. Sifatnya tidak bisa dipisahkan karena manusia harus mengunjungi lingkungan alam untuk dapat menikmatinya.

Lingkungan fisik adalah daya Tarik utama kegiatan wisata. . Lingkungan fisik terdiri atas lingkungan buatan (situs budaya, kawasan perkotaan, pedesaan, dan peninggalan sejarah) serta lingkungan alam (flora dan fauna, bentang alam, dan kejadian alam). Secara teoritis, harus ada interaksi yang saling menguntungkan antara pariwisata dan lingkungan alam. Pengunjung menikmati keindahan alam, dan pembayaran mereka mendukung pelestarian lingkungan untuk menjamin kelangsungan pariwisata jangka panjang. Terdapat hubungan antara lingkungan dan pariwisata, meskipun tidak selalu merupakan simbiosis yang menguntungkan dan menguntungkan namun perlu dilakukan inisiatif konservasi, apresiasi, dan edukasi agar hubungan tersebut dapat berkelanjutan.

keduanya justru memunculkan konflik. Pariwisata lebih sering mengeksploitasi lingkungan alam. Dampak pariwisata terhadap lingkungan fisik merupakan dampak yang mudah diidentifikasi karena nyata. Pariwisata memberikan keuntungan dan kerugian, sebagai berikut:

1. Air

Pariwisata bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar, tapi juga bisa punya dampak negatif pada sumber daya air. Ketika destinasi pariwisata dikunjungi oleh banyak wisatawan, penggunaan air meningkat, terutama untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kegiatan pariwisata lainnya. Ini bisa menyebabkan penurunan kualitas air dan bahkan kekurangan air bagi masyarakat lokal. pariwisata juga bisa berdampak pada ekosistem air. Aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur pariwisata, pembersihan pantai, atau kegiatan rekreasi air bisa mengganggu ekosistem alami dan merusak kehidupan air. Contohnya, limbah dari hotel atau wisatawan yang tidak terkelola dengan baik bisa mencemari sungai atau laut, mengancam kehidupan ikan dan organisme air lainnya. Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting banget untuk menerapkan praktik pariwisata yang berkelanjutan. Misalnya, dengan menggunakan teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan di hotel atau restoran, membatasi penggunaan air, dan mengelola limbah dengan baik. Selain itu, edukasi wisatawan juga penting, supaya mereka bisa menghargai dan menjaga kebersihan sumber daya air yang ada di destinasi pariwisata.

2. Atmosfir

Pariwisata bisa punya dampak positif dan negatif pada atmosfir. Salah satu dampak positifnya adalah pengembangan transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan kendaraan listrik atau pengembangan transportasi umum yang lebih efisien. Ini bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Tapi, di sisi lain, pariwisata juga bisa punya dampak negatif pada atmosfir. Kegiatan transportasi yang intensif, terutama oleh pesawat terbang, bisa menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida dan polusi udara. Selain itu, pembangunan infrastruktur pariwisata seperti hotel dan resor juga bisa menghasilkan emisi gas rumah kaca. Salah satu cara mengurangi dampak negatif ini adalah dengan mendorong pariwisata berkelanjutan. Misalnya, dengan mengembangkan transportasi umum yang ramah lingkungan, mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, atau mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam industri pariwisata. Selain itu, pengelolaan limbah dan energi yang efisien juga bisa membantu mengurangi dampak negatif pada atmosfir.

3. Pantai dan pulau

Dampak keuntungan pariwisata pada pantai dan pulau bisa terlihat dari sisi ekonomi dan pelestarian alam. Pariwisata bisa membawa pendapatan yang besar buat masyarakat setempat, terutama melalui sektor pariwisata seperti penginapan, restoran, dan toko suvenir. Selain itu, pariwisata juga bisa mendorong pelestarian alam dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan ekosistem laut. Namun, pariwisata juga bisa berdampak negatif pada pantai dan pulau. Jumlah pengunjung yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan fisik pada pantai, seperti erosi dan kerusakan terumbu karang. Aktivitas manusia seperti pembuangan sampah sembarangan dan penggunaan bahan kimia berpotensi merusak ekosistem laut yang sensitif. Oleh karena itu, penting untuk mengatur dan mengelola pariwisata dengan bijak, termasuk dengan membatasi jumlah pengunjung dan memberlakukan aturan perlindungan lingkungan yang ketat.

4. Pegunungan dan area liar

Pegunungan dan area liar sering jadi destinasi pariwisata yang menarik karena keindahan alamnya. Pariwisata bisa memberikan keuntungan ekonomi bagi daerah pegunungan, seperti peningkatan lapangan kerja dan pendapatan lokal. Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satu dampak positifnya adalah kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam di pegunungan. Melalui pariwisata, orang-orang bisa lebih menghargai keindahan alam dan berkontribusi dalam menjaga kelestariannya. Selain itu, pariwisata juga bisa menjadi sumber pendapatan untuk konservasi alam di area liar, seperti melalui pembayaran tiket masuk atau pajak pariwisata. Namun, pariwisata juga bisa punya dampak negatif pada pegunungan dan area liar. Kegiatan pariwisata yang tidak terkelola dengan baik bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, erosi tanah, dan kerusakan ekosistem. Peningkatan jumlah wisatawan juga bisa meningkatkan tekanan pada sumber daya alam, seperti air bersih dan energi. Untuk mengurangi dampak negatif ini, penting banget untuk menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan. Misalnya, dengan membatasi jumlah kunjungan, mengatur rute hiking yang aman, dan menyediakan fasilitas pengelolaan limbah yang baik. Selain itu, edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam juga sangat penting.

5. Vegetasi

Dampak keuntungan pariwisata pada vegetasi bisa diliat dari upaya konservasi dan pemulihan lingkungan. Lewat pariwisata, duit bisa dialokasikan buat melindungi dan memperbaiki ekosistem alam, termasuk vegetasi yang jadi hunian buat beragam jenis tanaman. Misalnya, dengan program penanaman pohon dan perlindungan hutan, kita bisa bantu jaga keberlanjutan lingkungan. Tapi, pariwisata juga bisa punya dampak kerugian pada vegetasi. Jumlah pengunjung yang meningkat bisa ngebentuk tekanan berlebihan pada tanaman dan hutan. Pengunjung yang nggak bertanggung jawab bisa rusakin vegetasi dengan ngambil bunga, merusak pohon, atau ngelakuin hal-hal yang merusak lingkungan. Makanya, penting banget buat ngelakuin pengelolaan yang baik dan memberi edukasi ke para wisatawan supaya mereka bisa jaga dan hormati lingkungan sekitar.

6. Kehidupan satwa liar

Dampak pariwisata terhadap kehidupan satwa liar juga memiliki dua sisi. Di satu sisi, pariwisata dapat memberikan kesempatan untuk melindungi dan melestarikan satwa liar. Dengan adanya pariwisata, dana dapat dialokasikan untuk program konservasi dan penelitian, serta pengawasan terhadap kegiatan ilegal yang merugikan satwa liar. Hal ini dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati dan habitat satwa liar. Namun, di sisi lain, pariwisata juga dapat mengganggu kehidupan satwa liar. Peningkatan jumlah pengunjung dan aktivitas manusia dapat mengganggu habitat dan perilaku alami satwa liar.

7. Situs sejarah, budaya, dan keagamaan

Pariwisata pada situs sejarah budaya dan keagamaan bisa memberikan keuntungan ekonomi dan pelestarian warisan budaya. Ketika wisatawan mengunjungi situs-situs ini, mereka memberikan pendapatan kepada masyarakat setempat melalui penginapan, restoran, dan toko suvenir. Selain itu, pariwisata juga dapat memicu kesadaran tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya kita yang kaya. Namun, pariwisata juga bisa memiliki dampak negatif pada situs sejarah budaya dan keagamaan. Jumlah pengunjung yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan fisik pada situs-situs bersejarah, seperti erosi dan keausan. Selain itu, aktivitas manusia seperti vandalisme dan pencurian dapat merusak keaslian dan keberlanjutan situs-situs tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengatur dan mengelola pariwisata dengan bijak, termasuk dengan menjaga kebersihan dan melindungi situs-situs bersejarah dari kerusakan.

8. Wilayah perkotaan dan pedesaan

Dampak keuntungan pariwisata pada wilayah perkotaan bisa ngebawa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Wisatawan yang dateng bisa nambahin pendapatan lokal dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, pariwisata juga bisa ngebantu memperbaiki fasilitas umum seperti jalan, air bersih, dan listrik. Ini bisa memberi manfaat buat penduduk setempat. Tapi, di sisi lain, pertumbuhan pariwisata juga bisa punya dampak negatif pada wilayah perkotaan. Kenaikan jumlah pengunjung bisa ngelebihin daya tampung infrastruktur lokal, seperti kemacetan lalu lintas dan kekurangan air bersih. Selain itu, pariwisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun