LATAR BELAKANG
Urbanisasi merupakan proses pembangunan yang melibatkan berbagai faktor multidimensional baik demografi, sosial, ekonomi, hingga geografis wilayah dan fenomenanya ditandai dengan kejadian pemusatan penduduk pada kawasan perkotaan, kemudian diikuti dengan modernisasi aspek-aspek kehidupan lainnya sebagai akibat dari pengkotaan. Gejala urbanisasi di Indonesia mulai terlihat pada tahun 1970-an, disaat pembangunan ekonomi dilakukan terutama di daerah perkotaan. Ravenstein (1885) menjelaskan bahwa perpindahan penduduk terjadi karena adanya perbedaan upah antara daerah asal dengan daerah tujuan. Kesenjangan upah yang besar antara desa dan kota akan mendorong penduduk desa untuk datang ke kota untuk mencari penghasilan dan penghidupan yang lebih layak. Urbanisasi dalam perspektif teori materialistik dipahami sebagai hasil dari faktor-faktor materi dan ekonomi dalam sistem kapitalis, yang menciptakan kesenjangan sosial dan konflik di dalam masyarakat perkotaan. Teori materialistik memberikan pemahaman tentang dinamika urbanisasi yang didasarkan pada pertimbangan material, ekonomi, dan ketimpangan kelas sosial dalam masyarakat modern.
MANFAAT PENULISAN
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana urbanisasi dalam perspektif teori materialistik dan dampak yang akan terjadi bagi kota tujuan urbanisasi. Selain itu dari analisis yang akan dibuat diharapkan akan memberikan kontribusi untuk pemahaman kita tentang perubahan sosial, tantangan perkotaan, pengembangan kebijakan dan perencanaan perkotaan yang lebih baik, serta peningkatan kualitas hidup penduduk perkotaan.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari berbagai sumber relevan yang selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam serta didukung dengan penelitian sebelumnya.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Hassan & Pitoyo (2017), peningkatan pendapatan per kapita yang disebabkan oleh urbanisasi akan mempengaruhi tingkat pembangunan ekonomi wilayah. Oleh sebab itu, perbedaan perkembangan tingkat urbanisasi antar provinsi maupun antara perdesaan dan perkotaan akan membentuk ketimpangan pendapatan per kapita.
Menurut Todaro (2011) Migrasi dari desa ke kota memiliki beberapa karakteristik. Teori migrasi Todaro dapat menjelaskan bahwa urbanisasi akan menurunkan kemiskinan yang ada, ketika kesempatan untuk mendapatkan penghasilan bersih di kota lebih tinggi ketimbang penghasilan yang mereka dapatkan sekarang di desa.
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Urbanisasi