Mohon tunggu...
jeny hafitri
jeny hafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

memiliki hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami dan Menumbuhkan Potensi Diri dengan Menerapkan Komunikasi yang Efektif dan Pikiran yang Positif

26 September 2022   18:01 Diperbarui: 27 September 2022   09:37 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM : 43221010025

Nama : Jeny Hafitri

Universitas Mercubuana

Ada sesuatu yang kita perlu ketahui untuk memahami dan menumbuhkan potensi diri. Dalam memahami dan menumbuhkan potensi diri, tentunya kita harus memiliki pikiran yang luas atau dapat disebut dengan komunikasi yang efektif dan juga pikiran yang positif. Kita perlu mengetahui jelas apa itu komunikasi yang efektif dan juga pikiran yang positif . berikut penjelasan dari komunikasi yang efektif :

Apa itu Komunikasi Yang Efektif ?

Komunikasi yang efektif ialah suatu pertukaran informasi, perasaan dan juga ide yang dapat , menghasilkan perubahan suatu sikap dan juga pikiran yang mudah diterima oleh seseorang pendengar dari segala suatu ide atau informasi yang telah di berikan oleh orang lain atau bisa disebut juga komunikator . Pengukuran suatu efektivitas suatu komunikasi ini dilihat dari tercapainya tujuan dari seorang komunikator dalam mengirimkan pesan dan diterima oleh komunikan yang nantinya tidak akan menimbulkan kesalahan dalam persepsi. Yang artinya Berkomunikasi efektif dapat diartikan bahwa komunikator dan komunikan sama - sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan atau bahan yang sedang dibicarakan.

Perlu diketahui mengenai komunikator dan komunikan. Berikut pengertian mengenai komunikator dan komunikan :

Komunikator ialah pihak, orang atau suatu kelompok yang mengirimkan pesan kepada orang lain, penerima atau komunikan. Komunikator juga dapat disebut sebagai source, sumber, encoder, atau pengirim. Seorang komunikator tentunya memiliki sikap berani dalam mengungkapkan dan berbicara dengan baik dihadapan orang lain atau didepan umum sekalipun. Namun hal ini bukanlah hal yan menentukan seorang komunikator menjadi hebat. Melainkan hal yang penting adalah nilai-nilai dan pendekatan seseorang terhadap interaksi tersebut. Hal ini seringkali bukanlah apa yang dikatakan, akan tetapi bagaimana cara untuk mengatakannyalah yang menentukan hasilnya. Berikut ini nilai-nilai penting untuk menjadi seorang komunikator, Sebagai berikut :

1. Memiliki rasa kasih sayang

Ketika seorang komunikator benar-benar peduli dengan anggota tim atau orang yang di ajak bicara, itu membuat perbedaan besar dalam cara berkomunikasi dengan mereka. Sebagai imbalannya, komunikan cenderung akan mendapatkan lebih banyak rasa hormat yang akan menumbuhkan diskusi lebih produktif. Komunikasi dua arah melibatkan pertukaran ide, yang bertentangan dengan komunikasi satu arah di mana satu sisi memerintah.

2. Pengertian terhadap orang lain.

Isyarat verbal dan non-verbal dari orang lain dapat memberitahu komunikator bagaimana tanggapan mereka tentang apa yang komunikan katakan. Menganggap isyarat ini akan membantu komunikan mengarahkan percakapan pada arah yang tepat dan menghindari ketidaksepakatan atau hasil yang tidak produktif.

3. Memiliki sifat rendah hati.

Kerendahan hati merupakan nilai penting yang sangat mempengaruhi kualitas komunikasi antara komunikator dan komunikan ketika berada didalam satu forum diskusi di lingkungan multikultural yang sering dijumpai di Asia. Beradaptasi dengan gaya komunikasi, bahasa, dan bahasa gaul orang lain mengurangi jarak budaya dan sosial dan menumbuhkan persahabatan antara komunikator dan komunikan.

4. kebijaksanaan
Tentunya setiap manusia pernah mengalami hari yang buruk. Tapi jangan salahkan orang lain atau menjadikan orang lain sebagai pelampiasan. Mereka mungkin mengalami hari yang lebih buruk dari yang telah kita hadapi. Pikirkan tentang apa yang akan dikatakan dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi orang lain sebelum berbicara. Memberi perhatian mengubah cara dalam mendekati percakapan. Seorang komunikator harus miliki sikap yang bijaksana dalam setiap langkahnya karena dia akan menjadi contoh bagi para komunikan.

5. Memiliki Sikap Empati

Sebagaimana komunikator mungkin membenci konflik, terkadang tidak ada lagi cara untuk menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi tidak ada alasan untuk membenci. Berempati pada situasi orang lain akan membantu dalam mempertahankan nada dan pendekatan yang netral akan topic. Lihatlah dari sudut pandang komunikan dan dengarkan apa yang komunikan katakan. Seseorang mungkin sering mengabaikan detil-detil penting namun tidak untuk seorang komunikator. Seorang komunikator perlu mendengarkan secara detail sampai pada kesimpulan akhirnya.

Sedangkan komunikan sendiri ialah pihak yang menerima pesan atau informasi dari komunikator. Komunikan juga dapat disebut sebagai pendengar, penerima, pembaca, pemirsa, khalayak, atau decoder. Komunikan memiliki hak untuk mempertimbangkan keuntungan pesan yang disampaikan komunikator pada dirinya. Kalau tidak menguntungkan, ia tidak akan memberikan tanggapan. Pada saat komunikan mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu harus sesuai dengan tujuan yang diinginkannya. Dalam konteks komunikasi, penting bagi komunikator untuk memahami karakteristik komunikan, antara lain mengetahui kebutuhan komunikan, kecakapan yang dimiliki komunikan, pengalaman-pengalaman komunikan, kemampuan berpikir komunikan, dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi komunikan. Untuk lebih jelas bagaimana cara memahami karakteristik komunikan dalam membentuk suatu komunikasi menjadi efektif, penting bagi komunikator memperhatikan aspek sebagai berikut:

  • Waktu yang tepat untuk menyampaikan suatu pesan.
  • Bahasa yang digunakan harus mudah dimengerti oleh penerima atau komunikan.
  • Sikap dan nilai yang ditampilkan harus dapat menumbuhkan kepercayaan komunikan.
  • Memilih sasaran dimana komunikasi akan dilakukan.

Sebagai contoh : seperti saat melaksanakan perkuliahan dimana dosen sebagai komunikator yang menyampaikan sebuah materi kepada komunikan yaitu mahasiswa untuk memahami suatu materi. Tentunya untuk memahami suatu materi yang diberikan sebagai mahasiswa kita perlu mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan oleh dosen dalam artian kita harus memiliki pikiran yang terbuka luas atau open minded. Suatu penyampaian yang disampaikan oleh dosen ini ialah suatu tambahan materi atau pendidikan yang akan berguna dimasa yang akan datang .

whatsapp-image-2022-09-26-at-19-33-50-6331a286c8351226a631aea2.jpeg
whatsapp-image-2022-09-26-at-19-33-50-6331a286c8351226a631aea2.jpeg
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif adalah suatu kegiatan saling bertukar informasi, ide, perasaan dan sikap antara dua orang atau lebih seperti kelompok, yang akan mendapatkan suatu hasil sesuai harapan dan dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat komunikasi .

Selain dari komunikasi yang efektif sebelum membentuk sebuah potensi diri kita memerlukan pikiran yang positif. Bahkan untuk menerima suatu komunikasi yang efektif kita harus memiliki pikiran yang positif. Sebab jika kita tidak memiliki pikiran yang positif, maka kemungkinan yang akan terjadi ialah kita tidak dapat menerima semua ucapan orang lain . Berikut ini pengertian dari berpikir positif :

Apa itu Berpikir Positif ?

whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-30-6331a3066292e925b477df72.jpeg
whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-30-6331a3066292e925b477df72.jpeg
Berpikir positif adalah suatu sikap mental yang ada didalam diri ataupun kemampuan berfikir seseorang dalam memusatkan perhatian, menghadapi kondisi yang di alami dan situasi yang sedang dihadapi sebagai akibat logis dari perbuatan sendiri. Berpikir positif ini merupakan proses pemikiran seseorang yang dapat melihat segala sesuatu dengan apa adanya. Dalam suatu kejadian hendaknya berpikir positif apalagi disaat seseorang merasakan sebuah kejadian buruk atas apa yang telah mereka perbuat sendiri. Ketika terjadi sesuatu yang buruk, hendaknya seseorang tidak hanya menerima secara pasrah keadaan tersebut . Melainkan dapat melakukan suatu kebijakan  untuk mengatasi masalah tersebut dengan penuh kesadaran dan kesungguhan.

Kenapa kita perlu berpikir positif ?

Hal ini dikarenakan, pikiran seseorang dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya sebagai suatu proses, maka pikirannya pun akan dapat menanggapi berbagai kejadian dan peristiwa dengan cara yang lebih bijaksana. Ketika seseorang berpikiran negatif maka akan membuat dirinya menjadi negatif, begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki pikiran yang positif maka orang tersebut akan memiliki pengaruh yang positif juga. Oleh karena itu seseorang yang memiliki cara berpikir yang negatif hendaknya mengubah cara berpikir nya, sebab dengan berpikir negatif hanya akan membuat dirinya terus berada di keadaan negatif pula, berpikir lah positif dalam menghadapi segala sesuatu agar mendapatkan hasil yang bahagia pada kondisi apapun yang dialami. Berusahalah selalu memiliki pikiran yang positif karena dengan berpikiran positif adalah suatu cara atau kunci terbaik yang dapat mengatasi berbagai macam kondisi yang sedang dialami dalam kehidupan dan juga yang akan dialami nantinya.

Bagaimana cara Berpikir Positif ?

Cara untuk berpikiran positif :                                                    

- Selalu bersyukur atas sesuatu yang di dapatkan. Sekecil apapun yang akan di hasilkan jika kita terus bersyukur maka kita akan selalu bahagia.

- Selalu tersenyum dengan menghadapi suatu masalah, karena dengan senyum terkadang membuat pikiran kita tenang dalam menghadapi masalah tersebut.

- Berbuat baik kepada orang lain. Dengan memiliki sifat baik maka kita juga dapat menimbulkan pikiran yang baik terlebih lagi kepada orang lain.

- Membayangkan masa depan yang baik. Dengan membayangkan masa depan yang baik akan lebih membawa kita berpikiran positif.

- Mengembangkan pikiran yang optimis. Belajar berfikir positif seperti sedang menguatkan otot. Karena, semakin sering menggunakannya, maka akan semakin kuat pikiran tersebut. Salah satu cara berpikir positif yang harus di lakukan, ialah mengembangkan optimisme.

Setelah mengetahui penjelasan diatas mengenai cara menerapkan komunikasi yang efektif dan pikiran yang positif. Barulah kita dapat mengetahui hal yang perlu untuk Memahami dan menumbuhkan potensi diri.  Pengertian potensi diri ialah kemampuan/kekuatan atau kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu, baik yang  sudah terwujud atau belum terwujud secara optimal. Potensi diri ini dapat berkembang melalui bakat yang sudah dibawa sejak lahir dan juga dapat diasah melalui usaha dan kerja keras. Potensi adalah daya atau kekuatan baik yang sudah teraktualisasi tetapi belum optimal maupun belum teraktualisasi. Daya tersebut dapat bersifat positif yang berupa kekuatan (power), yang bersifat negatif berupa kelemahan (weakness). Dalam pengembangan potensi diri yang dikembangkan adalah yang positif, sedangkan yang negatif justru harus dicegah dan dihambat agar tidak berkembang. Potensi-potensi tersebut merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Pengembangan potensi diri adalah suatu usaha atau proses yang terus menerus ke arah penguasaan pribadi, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan pribadi demi kemauan belajar, yang akhirnya membentuk pribadi yang mantap dan sukses. Pribadi yang mantap memiliki arti pribadi yang dewasa secara mental. Sedangkan pribadi yang sukses memiliki arti mampu tampil sebagai pemenang dengan mengalahkan semua unsur negatif yang ada dalam diri seseorang atau dalam diri sendiri. Selain itu, yang disebut dengan sukses adalah keberhasilan mencapai target. Target tersebut baik berupa kekayaan, kekuasaan, kepandaian, ketampanan/kecantikan dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan sukses merupakan target yang terus bergerak setahap demi setahap, tidak akan dapat dicapai sepenuhnya dan tidak akan pernah puas, karena bila kompetensi seseorang meningkat maka target akan semakin tinggi.

Apasaja jenis potensi ?

whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-29-6331a32ec835124a6b2c7142.jpeg
whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-29-6331a32ec835124a6b2c7142.jpeg
Adapun jenis-jenis potensi sebagai berikut :

1. Potensi Fisik

Potensi fisik seseorang perlu dipelihara secara efektif. Pemeliharaan ini mencakup pola makan yang seimbang, istirahat atau relaksasi yang memadai dan tidak lupa juga untuk berolahraga secara teratur. Potensi ini sangat diperlukan oleh seorang dalam melakukan penyeimbangan dengan potensi yang lain. Jika potensi ini terganggu maka akan dapat berpengaruh terhadap potensi-potensi lainnya, meskipun tidak menutup kemungkinan kita tetap dapat melihat beberapa orang yang potensi fisiknya tidak sempurna namun memiliki kesuksesan.

2. Potensi Mental Intelektual (Berfikir)

Istilah lain untuk potensi ini ialah Intelligence Quotient (IQ). Potensi ini berfungsi memecahkan masalah yang bersifat kognitif, antara lain dalam menganalisis masalah, membuat perencanaan, membuat karya ilmiah atau karya tulis dan sebagainya. IQ ini bersifat genetic, dalam arti lebih banyak dipengaruhi oleh faktor bakat daripada lingkungan, namun dalam pengoptimalannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Aspek-aspek IQ antara lain taraf kecerdasan, daya nalar/logika berpikir, daya mengingat, daya antisipasi, kemampuan memahami konsep bahasa, kemampuan memahami konsep hitungan, kemampuan analisa sintesa, daya bayang ruang dan kreativitas.

3. Potensi Sosial Emosional

Potensi sosial emosiona inil sering juga disebut Emotional Intelligence (EI). Potensi ini berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi masalah-masalah emosional dan social seseorang. Sebagai contoh nya ialah dalam mengendalikan amarah, membina juga mempertahankan relasi dengan orang lain, bertanggungjawab dan merealisasikan motivasi berprestasinya. EI lebih banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan lingkungan. Karena sangat dipengaruhi oleh didikan orang tua dan juga lingkungan Emotional Intelligence ini bersangkutan sekali dengan faktor dari luar, maka kita perlu memerhatikan pertemanan juga dalam hal ini.

4. Potensi Spiritual Dimensi

Spiritual seseorang merupakan titik utama dalam kehidupan pribadinya, yang merupakan komitmen individual terhadap sistem nilainya. Dimensi ini merupakan sumber spiritual yang mengangkat semangat seseorang dan mengikatnya pada kebenaran tanpa waktu. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengembangkannya. Dimensi spiritual ini juga bisa disebut sebagai Spiritual Intelligence (SI). Spiritual Intelligence merupakan kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau jiwa sadar. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang mendapat inspirasi, dorongan dan efektivitas yang terinspirasi Theis-ness (Penghayatan Ketuhanan).

Dari pengembangan potensi ini, kita dapat mengetahui manfaat yang dihasilkan yaitu bermanfaat untuk pengembangan potensi individu yang dapat mengembangkan nature dan nurture secara tepat, sehingga dapat mengembangkan potensi-potensi yang positif dan meminimalisasi potensi yang negatif sehingga dapat membentuk pribadi yang mantap dan sukses.

Ciri-ciri seseorang yang mengetahui dan amemahami potensi dirinya terlihat dalam sikap dan perilaku sehari-hari baik dalam kehidupan di dalam keluarga, sekolah maupun dalam bermasyarakat. Hal ini yang dapat menjadi tolak ukur orang tersebut dimata orang lain. Dengan demikian berikut ini ciri-ciri orang yang memiliki potensi sebagai berikut :

  • Senang belajar dan selalu melihat kekurangan dirinya.
  • Mempunyai sikap yang fleksibel.
  • Tidak takut melakukan perubahan secara total untuk memperbaiki diri.
  • Tidak menyalahkan orang lain dan juga keadaan jika terjadi masalah.
  • Mempunyai sikap yang tulus bukan kecurangan dalam berfikir.
  • Memiliki rasa tanggung jawab ada padanya.
  • Menerima kiritik dan saran dari orang.
  • Berjiwa optimis, tidak mudah putus asa.

Faktor yang dapat menghambat potensi diri

Selain hambatan dari luar tentunya seseorang juga akan menghadapi hambatan yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Hambatan tersebut bisa atau dapat menyebabkan seseorang itu kemudian tidak mampu mengaktualisasikan atau juga menggali potensi yang ada pada dirinya dengan secara maksimal. Hambatan tersebut diantaranya :

  1. Merasa tidak yakin atas kemampuan diri, akibat dari rasa tidak yakin ini nantinya akan menghambat orang tersebut untuk melakukan langkah yang cukup besar dalam hidupnya.
  2. Tidak mempunyai rasa percaya diri yang cukup atau juga kurang percaya diri. Ketika seseorang tidak memiliki kepercayaan diri maka mereka akan tetap berada pada zona nyamannya sendiri.
  3. Tidak tekun dalam melatih potensi yang ada, sikap tidak tekun atau malas ini sangatlah berpengaruh besar pada saat mengasah potensi diri.
  4. Takut akan sebuah kegagalan, ketika seseorang telah memiliki rasa takut akan kegagalan maka akan membuat orang tersebut tidak maju.

Bagaimana cara untuk mengenali potensi diri ?

whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-29-1-6331a349c835124c2853e6f2.jpeg
whatsapp-image-2022-09-26-at-19-49-29-1-6331a349c835124c2853e6f2.jpeg
Kebanyakan orang mempunyai potensi yang cukup bagus namun tidak banyak juga orang tersebut gagal dalam memahami dan juga mengasah potensi dirinya. Untuk itulah sebaiknya kita kenali potensi diri sejak awal dengan cara :

1. Kenali Bidang yang disukai.

Hal utama dalam mengenali potensi diri ialah kita perlu kenali bidang apa yang kita sukai dan kita kuasai. Sebagai contoh : ketika seseorang menyukai musik maka dia dapat mengasah dirinya untuk menjadi pemusik yang terkenal, dengan cara ia selalu berlatih sejak kecil dengan tekun dan rajin.

2. Kenali kemampuan diri sendiri.

Setelah seseorang mengetahui apa yang ia sukai langkah selanjutnya orang tersebut perlu mengetahui apakah orang tersebut memiliki kemampuan dalam menguasai bidang tersebut atau tidak. Artinya ialah jika kita menyukai seni musik namun orang tersebut tidak memiliki suara yang bagus atau alat musik yang mendukung maka akan sia-sia jika terus memaksakan keinginannya untuk menjadi penyanyi. Namun tentunya terdapat solusi lain seperti menjadi pembuat atau pencipta lagu.

3. Kenali kelebihan dan kekurangan diri.

Kita perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sebab hal ini penting diketahui. Terutama tentang kekurangan diri sendiri, ketika kita mengetahui apasaja kekurangan yang kita miliki setidaknya kita mengetahui resiko apa yang akan terjadi nantinya dan juga solusi apa yang dapat kita ciptakan untuk menangani maslah tersebut.

4. Berani mencoba hal baru.

Jika hanya mengenali potensi yang dimiliki saja tanpa berani melangkah untuk mencoba itu bagaikan mengisi tong yang bolong dengan air hasilnya akan percuma atau sia - sia. Agar suatu potensi dapat berkembang kita perlu mencoba hal yang baru setiap ada kesempatan. Sebagai contoh jika seseorang menyukai musik maka orang tersebut harus mencoba untuk lebih maju dengan mengikuti perlombaan seperti lomba nyanyi, lomba bermain musik dan lomba lainnya yang berhubungan dengan seni musik.

5. Memperluas wawasan.

Kita dapat mengasah potensi yang ada dengan memperluas wawasan sehingga dapat menunjangnya secara optimal dan menjadi sebuah prestasi. Kita perlu memperbanyak informasi yang berkaitan dengan potensi yang dimiliki tersebut agar mengetahui bagaimana cara untuk mengasah dan mengembangkannya.  Sebagai contoh jika seseorang menyukai musik maka perbanyak wawasan mengenai musik dengan cara mendengarkan musik yang berbeda dari yang telah diketahuinya, bahkan orang tersebut perlu mengetahui perkembangan musik yang terjadi di luar negeri sekalipun hal itu untuk menambah inspirasi dalam menciptakan musik.

6. Motivasi Diri.

Untuk mencapai titik yang tinggi maka orang tersebut haruslah memiliki motivasi yang kuat, karena setiap proses akan memerlukan kerja keras yang maksimal untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang baik. Motivasi ini dapat ditumbuhkan dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Sebagai Contoh : Seseorang yang menyukai musik memiliki motivasi untuk menjadi penyanyi terkenal diseluruh dunia dan juga ia memiliki idola dari seni musik tersebut dan hendak mengikuti jejak penyanyi yang telah dia idolakan selama ini.

7. Tujuan hidup.

Tujuan hidup ini lah yang terpenting. Setiap orang pastinya memiliki tujuan hidup, tujuan hidup ini sama seperti keinginan yang harus digapai. Ketika seseorang telah menentukan tujuan hidupnya pasti orang tersebut akan memiliki semnagat yang membara dalam melakukan setiap hal. Semangat inilah sangat diperlukan dalam menciptakan potensi diri. Sebagai contoh : Seseorang memiliki tujuan hidup yang nyaman dimasa tua, namun kelebihan yang dimilikinya ialah bermain musik maka dia akan terus mengasa kelebihannya itu untuk mendapatkan kenyamanan untuk masa depan.

8. Niat dan Yakin.

Hal yang tidak kalah penting dan harus dimiliki ialah niat dan keyakinan. Karena dengan niat dan keyakinan merupakan fondasi untuk terwujudnya segala apa yang akan di lakukan. Semakin besar dan kuat niat orang tersebut, maka semakin kuat juga seseorang akan berjuang/berusaha. Sebagai contoh : ketika seseorang memiliki niat dan yakin akan potensi yang dimilikinya dalam bermusik maka orang tersebut akan terus berusaha dalam mencapai tujuannya.

Sumber :

Jobstreet. (2022,June 30). 6 Nilai-Nilai Penting Untuk menjadi Seorang Komunikator yang Efektif.

Utama, Prasetya. 2021. Pengembangan Potensi Diri.

Nandy. 2022. Positive Thinking : Pengertian, Manfaat & Cara Berfikir.

SMA Dwiwarna. (2022,Maret 2). Cara Mengenali Potensi Diri bagi Pelajar, Apa Saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun