Mohon tunggu...
Isma Fitria.
Isma Fitria. Mohon Tunggu... Koki - Orang ini

Bersyukurlah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengelola Emosi Anak SD untuk Membentuk Lingkungan Belajar Positif

26 November 2024   20:15 Diperbarui: 26 November 2024   20:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak-anak SD sedang berada dalam fase perkembangan emosional yang pesat. Mereka mulai belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka sendiri, tetapi seringkali masih membutuhkan bantuan dari guru dan orang tua. Psikologi pendidikan dapat memberikan panduan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengelolaan emosi, yang sangat penting untuk mendukung pembelajaran. Berikut adalah dua strategi utama:

1. Mengatasi Kecemasan Akademik

Banyak siswa SD merasa cemas ketika menghadapi ujian, tugas, atau bahkan saat harus berbicara di depan kelas. Guru dapat membantu mengatasi kecemasan ini dengan beberapa cara:

Memberikan dukungan verbal, seperti "Kamu pasti bisa!" atau "Jangan takut salah, ini bagian dari belajar."

Mengajarkan teknik relaksasi sederhana, seperti menarik napas dalam-dalam sebelum memulai ujian.

Memberikan latihan yang cukup sebelum menghadapi tugas atau ujian agar siswa merasa lebih percaya diri.

Selain itu, penting untuk tidak terlalu fokus pada kesalahan siswa. Sebaliknya, guru dapat memberikan umpan balik positif yang membangun, seperti, "Bagus sekali usaha kamu, mungkin lain kali kita bisa coba cara ini agar lebih mudah." Dengan begitu, siswa merasa dihargai dan cenderung tidak takut gagal.

2. Menciptakan Kelas yang Inklusif dan Empatik

Lingkungan kelas yang hangat dan positif dapat membantu siswa merasa aman secara emosional, sehingga mereka lebih mudah fokus pada pembelajaran. Guru dapat menciptakan suasana ini dengan:

Mempraktikkan empati, misalnya mendengarkan keluhan siswa dengan penuh perhatian tanpa langsung menghakimi.

Mendorong kerja sama antar siswa, seperti dalam kelompok belajar atau proyek bersama, untuk membangun rasa persahabatan dan saling mendukung.

Membiasakan penggunaan kalimat positif, seperti, "Aku bangga dengan usaha kalian," untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.

Ketika emosi siswa dikelola dengan baik dan lingkungan kelas mendukung, mereka dapat belajar dengan lebih baik dan merasa termotivasi untuk mencapai prestasi akademik maupun sosial. Dengan bimbingan yang tepat dari guru, anak-anak SD akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mampu mengatasi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun