Mohon tunggu...
Jeny Puspita Pratiwi T H
Jeny Puspita Pratiwi T H Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA D4 PROGRAM STUDI PENGOBAT TRADISIONAL UNIVERSITAS AIRLANGGA

Haii aku Jeny, aku juga suka menggambar dan juga menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Maraknya Publikasi LGBT terhadap Karakter Anak Negeri

12 Juni 2022   15:45 Diperbarui: 12 Juni 2022   16:08 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mereka sudah tidak malu lagi mengakui hal tersebut. Dengan adanya perkembangan berbagai platform digital yang sangat pesat, memudahkan konten-konten seperti ini pun mudah tersebar. Kampanye pembebasan praktik LGBT pun juga sedang marak di gencarkan. 

Mereka menganggap larangan adanya LGBT di Indonesia melanggar Hak Asasi Manusia. Mereka tidak menyadari, justru yang menjadi pelanggar HAM adalah mereka sendiri. Korban dari kaum LGBT ini tidak jarang adalah anak-anak dan orang-orang lemah dari segi pendidikan dan ekonomi.

Lalu apa masalahnya jika konten-konten itu mudah diakses dan didapatkan?. Tentunya hal ini akan banyak mendatangkan dampak negatif bagi masyarakat kita. Dengan banyaknya konten tersebut menyebar, dikhawatirkan masyarakat akan menganggap LGBT itu adalah hal yang wajar, 

dan memperbolehkan praktik tersebut dilakukan. Hal yang lebih mengkanhwaytirkan lagi adalah bagaimana dampaknya jika konten-konten tersebut dilihat oleh anak-anak, remaja, dan lainnya. 

Menurut saya jika hal ini dibiarkan begitu saja pasti akan mendatangkan banyak dampak buruk bagi generasi muda kita. Makin lama masyarakat akan menganggap LGBT itu merupakan hal bisa dan tentunya praktiknya pun juga akan semakin marak terjadi. 

Seperti yang kita ketahui bahwa pasangan homoseksual akan sering bergonta-ganti pasangan. Dimana hal ini tentunya akan memudahkan seseorang homoseksual berpotensi tinggi terkena penyakit menular. Banyak juga pelajar yang mengakui bahwa dirinya seorang homoseksual juga menghadapi permasalahan di bidang pendidikan, seperti putus sekolah dan lain-lain. 

Dengan berbagai dampak negatif yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa publikasi LGBT perlu diawasi dan juga perlu diberi batasan. Jika tidak dilakukan praktik LGBT akan semakin meluas dan makin banyak terjadi di Indonesia. 

Generasi muda seharusnya perlu  kita jauhkan dari hal-hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan kesadaran diri sendiri, peran orang tua sebagai pengawasan orang tua dalam bermedia sosial. Pemerintah juga seharusnya ikut andil dalam hal ini, seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat tenga LGBT,

dan  membatasi kampanye dukungan adanya LGBT di Indonesia. pemerintah juga perlu memberikan aksi nyata seperti memberikan pidana maupun rehabilitasi bagi orang-orang yang melakukan LGBT. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun