Mohon tunggu...
Jenviari Duan
Jenviari Duan Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperingati Hari Lahir Kartini

30 April 2014   20:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di SMA 9 Yogyakarta terlihat ada yang berbeda dengan hari-hari sekolah biasanya, hari senin siswa-siswi SMA 9 biasanya memakai seragam sekolah atasan putih yang terdapat lambang osis di lengkapi dengan dasi bewarna abu-abu dan bawahan abu-abu. Namun kali ini siswa-siswi, guru, staf beserta karyawan SMA 9 mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Perempuan dominan mengenakan pakaian kebaya sedangkan laki-laki mengenakan pakaian surjan berserta blangkonnya. Pada tanggal 21 april merupakan hari lahirnya Raden Ajeng Kartini. Beliau merupakan tokohperempuan yang memperjuangkan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Tidak heran jika setiap tanggal 21 april masyarakat Indonesia memperingati hari lahirnya Kartini. Beragam cara yang unik untuk memperingati hari Kartini, salah satunya adalah SMA 9 Yogyakarta. Selain siswa, guru, staf, dan karyawan yang mengenakan pakaian adat mereka juga menggelar berbagai kegitan. Diawali dengan upacara bendera dalam memperingati R.A Kartini kemudian dilanjutkan dengan laouncing Bank sampah, lomba menghias nasi kuning, dan kemudian konsert musik.

Dalam upacara bendera juga terlihat berbeda dengan upacara bendera biasanya, dalam upacara bendera di SMA 9 terdengar lagu “Ibu Kita Kartini”. Lagu ini hanya di nyanyikan pada upacara bendera saat memperingati hari lahirnya kaartini. Selain itu, petugas upacara bendera juga didominasi oleh kaum perempuan SMA 9. Dari pembina upacaranya, sampai paduan suaranya semua di dominasi perempuan. hal ini memang disengaja para petugas upacara bendera dari kaum perempuan semua, karena hari ini adalah hari Kartini yang memperjuangkan harkat dan martabat kaum perempuan di Indonesia.

Dalam amanatnya sebagai pembina upacara Dra. Elisabet Sudaryanti mengatkan bahwa “jasa Ibu Kartini sangat terasa sampai saat ini, tanpa perjuangan kartini mungkin perempuan tidak akan seperti saat ini.” Para perempuan SMA 9 mengenakan kebaya saat upacara bendera memperingati Hari lahir Kartini tersebut karena kebaya identik dengan perempuan. saat upacara bendera, pembina upacara juga menyelipkan kata-kata mutiara dari Ibu Kartini. Salah satu kata mutiara Kartini yang di ucapkan oleh Dra. Elisabet Sudaryanti adalah “Tidak ada sesuatu yang berharga dari pada senyum yang menimbulkan kebahagiaan orang lain.” Dra. Elizababet Sudaryanti menambahkan dalam amanatnya “kita harus mencontoh Ibu Kartini, dengan senyuman yang saja orang lain bisa bahagia. Jadi mari kita murah senyum yang dapat menimbukan kebahagiaan orang lain.”

Pada saat ini banyak kaum muda yang melupakan jasa-jasa para pahlawan seperti perjuangan R.A Kartini. Menurut Beaty siswi SMA 9 Yogyakarta “sangat penting sekali kaum muda ikut memperingati dan mengenang jasa para pahlawan terutama Kartini. Para kaum muda patut meniru semangat Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan semangat Kartini dalam memajukan bangsa untuk menghadapi zaman yang modern ini.” Semangat kartini masih terasa sampai saat ini, dulu perempuan yang hanya bekerja di dapur dan melayani laki-laki kini kebudayaan patriarki tersebut semakin menghilang dan membuat kedudukan prempuan dan laki-laki menjadi setara.

Tanggal 21 April bukan hanya hari lahirnya Raden Ajeng Kartini namun juga merupakan hari bumi. SMA 9 Yogyakarta juga merayakan hari bumi dengan melaouncing Bank sampah yang deberi nama Trappsila. Bank sampah ini adalah saah satu cara untuk menumbuhkan rasa kepekaan siswa-siswi terhadap sampah di sekitar kita. Sampah plastik yang dikumpulkan oleh siswa-siswi, guru, staf, dan karyawan dapat ditukarkan uang. “Kita harus memiliki sifat peduli terhadap lingkungan kita, tangan kita harus gatal ketika melihat sampah yang berserakan” kata Drs. Maman Surahman, saat memberikan sambutan launcing Bank Sampah. Bank sampah ini diadakan berhubungan dengan adanya penilaian dari dinas pendidikan untuk sekolah yang peduli dengan kebersihan lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun