Mohon tunggu...
Young JesiscaNurismilda
Young JesiscaNurismilda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 24

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Puskesmas di Indonesia

11 September 2024   08:53 Diperbarui: 11 September 2024   09:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perintis atau pelopor ilmu Kesehatan Masyarakat ialah Edwin Chedwick pada tahun 1842 setelah dirinya mengamati banyak anak dan para keluarga pekerja yang melakukan urbanisasi di daerah industri Inggris meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek. Dirinya pun mulai mendalami permasalahan Kesehatan yang dikaitkan dengan kondisi lingkungan  (Epidemiologi Lingkungan) sehingga dirinya pun dikenal sebagai pelopor public health ( Kesehatan Masyarakat ) di dunia. Ilmu Kesehatan Masyarakat di Indonesia sendiri berkembang awalnya pada abad ke-16. Saat itu dilakukan pemberantasan malaria, cacar dan kolera oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada 1922 terjadi wabah pes dan lepra, pada tahun 1948 terjadi wabah cacar dan pada 1972 dan 1937 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia.

Mulai dari saat itu dilakukan kegiatan pemberantasan penyakit-penyakit tersebut dengan penyemprotan massal dan penyuluhan Kesehatan (propaganda kesehatan). Salah satu tujuan pemerintah Hindia Belanda kala itu adalah bisa memberantas malaria di tahun 1970. Pada tahun 1925 pun dilakukan perbaikan sanitasi  untuk menurunkan angka kematian. Dan pada 1941 mulai dilakukan vaksinasi massal untuk memberantas penyakit kolera dan cacar utamanya. 

Memasuki masa pasca kemerdekaan, gerakan penanganan kesehatan masyarakat di Indonesia bisa dikatakan berhenti karena terfokus untuk melawan kembalinya Belanda. Kemudian pada tahun 1950 Indonesia resmi bergabung ke organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan UNICEF. Setelah bergabungnya Indonesia ke organisasi kesehatan dunia, dimulailah perjalanan perkembangan usaha kesehatan Masyarakat dengan berbagai dukungan serta bantuan berbagai sektor mulai dari pemerintah hingga swasta. Dengan dukungan yang mumpuni, memungkinkan untuk menata program-program kesehatan Masyarakat di Indonesia.

Konsep health center mulai dikenalkan kepada masyarakat yang kemudian dikenal dengan nama puskesmas. Puskesmas menjadi tiang pertama Sejarah Dinas Kesehatan di wilayah Kabupaten. Konsep puskesmas sendiri diterapkan di Indonesia mulai dari tahun 1969, berawal dari rangkaian upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, dimulai dengan dibangun Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) yang tersebar di penjuru kecamatan. Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan.

Pada tahun 1968 ditetapkan bahwa puskesmas menjadi sistem pelayanan kesehatan. Mula-mula hanya menyelenggarakan 5 pelayanan dasar kemudian berkembang menjadi 7, 12 hingga saat ini menjadi 21 pelayanan. Terdapat 6 program pokok puskesmas yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pencegahan pemberantasan penyakit, kesehatan keluarga dan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, penyembuhan penyakit, dan pelayanan kesehatan.

Berkembangnya konsep puskesmas menjadi bukti nyata berkembangnya penerapan dan kesadaran mengenai kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan definisi dari ilmu kesehatan masyarakat itu sendiri yaitu ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat menurut Winslow (1920). Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni melindungi, memelihara dan meningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengoranisasian masyarakat untuk : a. perbaikan sanitasi lingkungan, b. pemberantasan penyakit menular, c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan, d. pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnoss dini dan pengobatan, serta pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam upaya memelihara kesehatan. Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori dengan praktik.


DAFTAR PUSTAKA

Ayu, G., Agung, A. and Kedokteran, F. (2018). MODUL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. [online] Available at: https://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/3169/1/TR-0002.pdf [Accessed 5 Feb. 2024].


foundation, P. (n.d.). Kesehatan Masyarakat -- Penabulu Foundation. [online] penabulufoundation.org. Available at: https://penabulufoundation.org/kesehatan-masyarakat/.


Lucas Slamet Ryadi, A. (2016). Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1st ed. [online] Yogyakarta: Penerbit Andi, pp.13--24. Available at: https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=LPNrDQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA25&dq=info:iMm5fhn9EOwJ:scholar.google.com/&ots=rkiiWF7o8I&sig=UvM5alBJ4zrl4LGnOGTZ2JTIo5I&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false [Accessed 9 Sep. 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun