Mohon tunggu...
Jenny Thalia Faurine
Jenny Thalia Faurine Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar SMP. 15 tahun. Penulis. Blogger. Penyanyi kamar mandi yang sudah pro. Pemimpi tingkat tinggi. #writers4indonesia. #TigaDara. #GenkGalau. Pelukis #Pelangi. #10Pena. Seorang yang labil, sarkastis, dan cukup sadis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerpen : Pas Photo

19 Februari 2011   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia berdiri dengan mata yang masih berkunang-kunang. Gadis itu memegang bahunya, menjaga keseimbangan teman sekelasnya itu. Bukannya membuat dirinya tenang, tapi malah membuat Ghana makin pusing, panas-dingin, jantung berdebar lebih cepat, dan mata makin berkunang-kunang.

Bukan, bukannya ia punya penyakit epilepsi atau penyakit jantung. Tapi karena teman sekelas—yang juga merangkap sebagai penunggu hatinya. Charla, si gadis manis yang punya bulu mata lentik, tinggi tubuhnya semampai, dan rambutnya yang lurus ia biarkan tergerai.

Ruang aula yang di pakai untuk jadi studio foto dadakan ini penuh dengann murid-murid kelas 3 SMP yang sedang di foto untuk membuat pas photo. Ghana paling tidak suka melakukan ini, ini lebih buruk daripada di candid oleh teman-teman sekelasnya. Ia tidak suka berpose kaku dengan dasi yang mencekik lehernya. Tapi mau apa lagi, memangnya di ijazah nanti kita bisa memasang foto dengan pose andalan seperti mengacungkan dua jari tanda peace? Dream on, baby!

Pasti fotonya jelek sekali, pikir Ghana sambil berjalan keluar aula yang penuh sesak. Charla mengikutinya, mencari udara segar. Di dalam sangat penuh dan berisik. Aula sekolah terletak di lantai dua, Ghana dan Charla bersandar pada tembok pembatas yang kokoh.

"Gak kerasa ya, sebentar lagi kita bakal pisah."

"Hhh, iya. Nanti kita SMA, pasti kita disuruh bikin pas photo lagi."

Charla tertawa pelan, "Hahaha, nikmatin aja yang kayak gini. Bisa jadi kenangan lho. Suatu saat nanti, kamu pasti akan tertawa kalau ingat foto-foto teman-temanmu."

Ghana ikut tertawa, "Haha, iya. Nanti pasti aku akan tertawa saat mengingat pose-pose culun kita saat masih SMP seperti ini."

Angin semilir siang membuat wangi rambut Charla tercium oleh Ghana. Wangi morocan rose... Ah, ia sudah benar-benar dibuat jatuh cinta oleh gadis ini. Cinta monyet ala anak SMP...

***

15 tahun kemudian.

Ketua tim itu menyerahkan satu map berwarna biru tua kepada Ghana. Biru tua berarti kasusnya adalah teroris, pikir Ghana. Saat ini ia bekerja sebagai anggota tim senior di kepolisian. Di bidang penyelidikan. Rapat kali ini dibuka dengan diberikannya map biru tua tersebut oleh ketua timnya.

"Kali ini kasusnya seperti apa?" tanya Ghana sebelum ia membuka map itu.

"Kasus kali ini, sebuah keluarga besar yang menjadi teroris. Mencari anggota baru untuk membom tempat-tempat keramaian dan sebagainya. Kali ini sasaran kita adalah perempuan. Cucu keluarga tersebut. Saat ini ia menyamar dengan cara bekerja di sebuah hotel bintang lima." jawab asisten ketua tim.

"Kamu bisa lihat dokumen-dokumen dan pas photo yang berhasil di dapatkan. Ini adalah salinan dari data-datanya sejak kecil..." tambah ketua.

Ghana membuka map itu, dan di lampiran pertama, terlampir data diri serta pas photo gadis yang sudah tak ia temui sejak 15 tahun yang lalu. Cinta monyetnya di SMP...

Nama Lengkap    :    Charla Grahanjaningrat Kusuma.

Nama Panggilan    :    Charla.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun