Mohon tunggu...
Jenny Thalia Faurine
Jenny Thalia Faurine Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar SMP. 15 tahun. Penulis. Blogger. Penyanyi kamar mandi yang sudah pro. Pemimpi tingkat tinggi. #writers4indonesia. #TigaDara. #GenkGalau. Pelukis #Pelangi. #10Pena. Seorang yang labil, sarkastis, dan cukup sadis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

dia itu maya?

20 Februari 2011   06:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:26 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ketika kita bertemu dalam dunia maya"][/caption] Saya pertama kali bertemu dengannya di dunia maya. Pada awalnya, saya tidak terlalu akrab dengan dia, tapi, entah siapa yang memulai, kami mulai akrab dan terjalinlah komunikasi di dunia maya itu. Saya suka bermain di dunia maya, karena kita bisa bertemu dengan berbagai macam karakter disana. Kalau tidak suka, ignore. Kalau ia ternyata menyenangkan, confirm. Dunia maya itu, kalau kamu menguasainya, kamu seperti merasa menguasai dunia. Padahal, dunia maya itu hanya maya, sayang. Mungkin, hanya seperti bayangan. Tidak nyata, karena bisa saja kamu menipu ku. Atau aku menipumu. Sulit menemukan kejujuran diantara profil-profil yang ada di dunia maya ini. Kembali padanya, kamu tau, bahwa di dunia maya itu kita bisa merasakan berbagai macam sensasi? Ada rindu ketika ia tidak online, ada benci dan sedikit kekesalan jika ia tidak membalas pesan kita, ada kecemburuan jika ia online dengan gadis lain. Dan saya, merasakan sensasi-sensasi itu, entah, saya juga masih belum tahu, ini sekedar sensasi atau memang perasaan nyata? Memangnya boleh kita jatuh cinta lewat dunia maya? Kita bahkan belum pernah mendengar suara masing-masing! Seiring waktu, saya mulai sadar, saya ingin dia yang disini. Bagaimanapun ia nanti, kalau memang hati ini benar-benar tulus, semua ini tak akan sekedar menjadi kisah semu... Tapi, biarkan aku bertanya dulu kepadamu. Kamu maya atau nyata?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun