Mohon tunggu...
Jenny Saputri
Jenny Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siklus Air (Siklus Hidrologi)

5 Mei 2023   18:58 Diperbarui: 5 Mei 2023   19:31 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian Siklus Hidrologi

Siklus air adalah perputaran air dengan tranfromasi air menjadi berbagai wujud lalu kembali lagi ke bentuk semula. Air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah, diikat oleh akar-akar tanaman atau mengalir ke sungai, tetapi seiring semakin padatnya pendudukan menyebabkan semakin meluasnya tanah yang tertutup oleh beton, penggundulan hutan maka tanah akan menjadi tandus dan menghambat air untuk masuk ke dalam tanah serta tidak adanya akar-akar tanaman yang dapat mengikat air dalam tanah yang mengakibatkan bencana banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.

Adapun proses hidrologi terbagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:

1. Evaporasi

Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah suhu air, suhu udara (atmosfir), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari. Proses evaporasi dimulai ketika energi yang dibutuhkan untuk merubah air dari cair menjadi uap. Radiasi matahari langsung dan faktor lingkungan yang memengaruhi suhu merupakan energi utama dalam evaporasi.

2. Transpirasi

Menguapnya air yang bersumber dari makhluk hidup seperti hewan atau tumbuhan. Kadar penguapannya lebih sedikit ketimbang evaporasi.

3. Evapotranspirasi

Total penguapan dari proses evaporasi dan transpirasi.

4. Sublimasi

Naiknya uap air ke atmosfer yang berasal dari es di kutub atau di puncak gunung. Proses sublimasi tergolong sedikit jika dibandingkan evaporasi dan transpirasi karena proses sublimasi berjalan dengan lambat.

5. Kondensasi (Pengembunan)

Proses berubahnya air yang berbentuk uap di atmosfer menjadi butiran-butiran air dikarenakan temperatur rendahnya atmosfer.

6. Adveksi

Perpindahan awan secara horizontal dari satu tempat ke tempat lainnya karena dorongan angin.

7. Presipitasi

Peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dengan bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan disertai salju di daerah yang beriklim sedang.

8. Intersepsi

Proses tertahannya air hujan pada tumbuhan atau vegetasi sebelum menguap kembali.

9. Infiltrasi

Peristiwa saat sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan masuk terserap ke dalam tanah. Dengan kata lain infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah, yang umunya melalui permukaan tanah secara vertikal. Saat air sampai di permukaan tanah, sebagian atau seluruhnya masuk dalam ke tanah melalui pori-pori permukaan tanah. Proses masuknya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan gaya kapiler tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi infliltarsi adalah:

a). Vegetasi

Semakin banyak vegetasi yang menutupi tanah maka infiltrasi akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan akar-akar tanaman membuat porositas tanah menjadi lebih tinggi, sehingga air yang berada di tanah yang ditutupi vegetasi bisa lebih terserap ke tanah, melalui proses infiltrasi.

b). Intensitas hujan

Volume hujan persatuan waktu

c). Tekstur tanah

Tekstur tanah menentukan tata air, tata udara, kemudahan pengelolan dan struktur tanah. Tekstur tanah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu halus, sedang dan kasar. Semakin halur tekstur tanah menjadikan mutu tanah semakin rendah karena berkurangnya kemampuan tanah dalam menghisap air.

d). Kerapatan massa tanah

Jika kepadatan tanah semakin rendah karena pori-pori di dalam tanah besar, maka hal ini akan menjadikan air menjadi lebih mudah masuk.

10. Perkolasi

Proses bergeraknya air menuju lapisan tanah secara vertikal karena gaya gravitasi.

11. Surface Runoff atau aliran permukaan air atau juga limpasan permukaan

Air hujan yang tidak terserap ke permukaan tanah dalam proses. Dengan kata lain bagian curah hujan setelah dikurangi infiltrasi dan kehilangan air lainnya. limpasan terjadi karena akibat intensitas hujan yang melebihi kapasitas infiltrasi, saat infiltrasi penuh maka air akan mengisi cekungan-cekungan yang ada di permukaan tanah. setelah cekungan ini terisi penuh maka akan mengalir di atas permukaan tanah. air tersebut akan mengalir ke tempat yang lebih rendah lalu bermuara ke sungai, danau, waduk bahkan laut yang pada akhirnya akan terevaporasi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun