Mohon tunggu...
Uul Rohmatul Hasanah
Uul Rohmatul Hasanah Mohon Tunggu... -

aku mengagumi rembulan, api dan hujan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Menangis

4 November 2013   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:36 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”hari ini,,,, setahun yang lalu,,, cuman ini yang tiyap hari temanin aku,bahkan kamu gk sempat tahu jika aq mencintai kamu lebih dari sahabatku dan sekarang…..??

” tok,tok,tok” tiba-tiba lamunan seorang cowok cakep yang terbaring pilu di ranjang kamarnya itu pun buyar “ya silahkan masuk” sahutnya “hey boz,,gimana kabarnya ne,,ne ada kado buat kammm….” Tiba-tiba suara ira tersendat, sekilas ia melihat cowok di depannya itu mengusap air matanya,,,dan..”boneka itu…??!!” teriak Ira dalam hati, seketika raut wajah Ira layu, dan bayangannya bergeser setahun yang lalu..

“Woi neng,,,nglamun aja ne,,?” tegur Ira dengan menepuk bahu Anna “eh kamu Ir, sejak kapan berdiri disini?” jawab Anna gugup “dari lebaran kodok,,ya enggaklah cuman dari lima menit yang lalu, kamu sic bawa’annya nglamun melulu,eh kamu kenapa ko’ pucet gitu??” Tanya Ira khawatir “enggak napa-napa kok, aku baek-baek aja” jawab Anna sambil merapikan tali sepatunya lalu bergegas berlari ke lapangan basket, sedangkan Ira tetap duduk di pinggir lapangan sambil mengotak-atik PR matematikanya sekaligus menunggu Anna selesai latihan basket. “pritttt….t.t.t.t….!!!” tiba-tiba pelatih meniup peluit..dan beberapa pemain basket lain berkerumun berusaha menolong seorang pemain yang tergeletak pingsan di lapangan basket “Anna,,,!!” teriak Ira yang saat itu juga berlari menghampiri Anna “An..kamu kenapa? Bangun An,,!!” kata Ira cemas, Anna pun segera di bawa ke ruang UKS dan segera di antar pulang dengan mobil sekolah.

“loc kamu udah sembuh?” Tanya Ira bingung “tenang aja aku enggak kenapa-napa kata dokter kemarin aku cuman kecape’an aja” jawab Anna tersenyum “oh iya An kalaw udah lulus SMA kamu mau nerusin kuliyah kemana?” Tanya Ira penasaran, namun Anna hanya tersenyum menanggapi pertanya’an Ira, senyuman yang semakin membuat Ira penasaran. Anna pun melanjutkan jari-jari dan imajinasinya mengalir, membuat sesuatu yang jadi hobby nya, yakni menulis puisi “don’t cry” judul puisi yang sempat Ira baca saat itu.

Saat Ira berjalan menuju kantin tiba-tiba “ Ir,Anna dimana?” Tanya sesosok cowok di belakangnya. “eh kamu Am, Anna dari tadi disana” jawab Ira sambil menunjjuk ke ruang kelasnya “oh,,,ya udah dec bilang aja aku tunggu dia nanti pulang sekolah di taman” kata cowok yang bernama lengkap Azam Hardika itu yang baru sekitar setahun lalu resmi jadi sahabat mereka berdua “okey boz,,” sahut Ira sambil berjalan meninggalkan Am, “ okey anak-anak jam pelajaran sudah habis, dan sampai jumpa besok” kalimat penutup dari bu Aini itu seakan menyejukkan pikiran Ira “oh iya hampir lupa, kamu di tunggu Am di taman tuc..” kata Ira sambil merapikan buku-buku pelajarannya “okey, and sekalian kamu temenin aku, hari ini kan Am ultah” jawab Anna, sambil mengeluarkan bungkusan kado warna biru “Oops,,aduh..gimana ne,,kenapa aku bisa lupa ya? Hari ini kan tgl 20 september,,!!” sahut Ira bingung.”ya udah let’s go…” ucap Anna sambil menyeret Ira dengan manja keluar kelas XI IPA itu.

“happy birthday to you…” nyanyian itu terdengar merdu di telinga Am yang duduk di taman sekolah,ia tak menyangka mereka masih ingat hari ulang tahun yang dirinya sendiri pun tak ingat akan hari itu. “tiup lilinnya Am..!” bisik Anna sambil menjulurkan kue yang berlapis coklat dengan lilin ber angka 17. siang itu terasa sangat cerah bagi tiga anak bersahabat itu, “oh iya ini kado dari Anna” sahut Ira “langsung di buka ya,,,aku penasaran ne,,??” tambahnya, tak lama Am pun membuka kado dari Anna tersebut, dan bukan main kagetnya Am,,,namun ia berusaha menutupi ekspresi kagetnya itu di depan Anna ”hah,,,boneka??gak salah ne An..??” teriak Ira sambil melototi boneka yang di pegang Am “emang aku sengaja ngasih itu buat kamu Am, karena aku pengen ngasih sesuatu yang kamu sama sekali gak punya, bukankah boneka ini boneka pertama yang kamu punya??? Dan itu hanya dari aku” Tanya Anna “he’em,,kamu bener, ini boneka satu-satunya yang aku punya,bonekanya lucu kaya’ kamu,,hi,hi” ucap Am cengengesan…sambil memandangi boneka teddy bear di tangannya.

“aduh…!!” gumam Anna. “kamu kenapa An??” Tanya Am dan Ira kedua sahabatnya itu pun panik “aku pusing” jawab Anna, oh iya Am ini ada sesuatu lagi buat kamu” ucap Anna sambil memberikan sebuah kertas ke Am, namun Anna yang tak kuat menahan rasa sakit di kepalanya itu segera menyandarkan kepalanya di bahu Ira.”An kamu gk napa-napa kan?” Tanya Ira sekali lagi “gak papa, aku baek-baek aja” jawab Anna singkat lalu tersenyum, sedangkan Am saat itu sibuk membaca tulisan di kertas yang baru saja di terimanya.

My best friend..

You have friend in the quit

Entertainers as restless

And generating smail

When my heart graze wound

You selves to have merged  in may heart

I love you more than you know

Our memories are very precious to me

In life and my death

But don’t think I go on

Because Iam still in here

Iam still in your heart

Don’t cry my best friend

Please…

Don’t cry to me..

“apa maksudmu An..?” gumam Am dalam hati, sesaat,,,tiba-tiba…“Anna,,Anna” teriak Ira histeris,,Am pun segera menghampiri ke dua sahabatnya itu yang gk jauh dari tempatnya berdiri..ia melihat Ira yang terus menangis dan memeluk Anna menyuruh Anna membuka matanya” bangun An,,bangun jangan tinggalin aku,,,”tambah Ira dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipi nya”dia pergi Ir, Anna telah pergi….kita terlambat…!!”ucap Am lemas..

“Ir…Irr,,,” sahut Am dan semua kenangan Ira pun padam.”Anna,Anna,,, Am..!! hari ini tepat satu tahun dia ninggalin kita, begitu banyak kenangan aku ma dia. Tapi Tuhan memanggilnya lebih dulu karena kanker otak yang selama dia hidup dia tak pernah memberi tahukan tentang penyakitnya itu,”kata Ira sedih,,“ dan aku lebih sakit Ir karena dia pergi dan tak pernah tahu jika aku menyayanginya dan mencintainya bahkan lebih dari sahabatku” ucap Am dengan pipi yang basah oleh air matanya..“aku bisa menahan untuk tidak menangis saat kau pergi,,,tapi aku tak bisa menahan air mataku kala aku merindukanmu,Anna….!!”

--tamat--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun