Mohon tunggu...
Jeni Ari Saputra
Jeni Ari Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kuliah di UNY jurusan Olah Raga yang mecoba belajar menghadapi hidup dengan ke arifan lokal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suport to Presiden "SBY' Ulil Amri

30 Januari 2011   14:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pertama tama sebelumnya mohon maaf ya ,kemaren posstingan saya sangat jelek sekali. akhir-akhir ini kita sanagat di hebohkan dengan pidato SBY yang begini " 7th saya menjadi presiden,gaji saya belum naik- naik".sebenarnya terdapat dua arti di kalimat tersebut.atau dengan kata lain dapat diartikanmenjadi 2arti yang sangat berbeda. kalau di bandingankan bisa berbanding 180derajat.

kalau boleh saya membela presiden,saya akan mngartikan statment SBY itu menjdi cabuk bagi pejabat-pejabat negeri ini untuk dedikasinya untuk negeri seperti dedikasi presiden selama 7th tidak naik gajinya.namau kita tahu bahwa para pejabat dengan enaknya mendapat kenalikan gaji pertahun.namun kenaikan gaji tersebut tidak di imbanagi dengan kinerja para pejabat kita..

contohnya

1.raapat pada tidur

2.gampaang di suap

3.hanya memanfaatkan fasilitas negara

4.tidadk becus menyelesaiakn massalah.

dll masih banyak para pejabat kita kekurangan nya yang ikut-ikutan mencemooh sby.

sebenarnya tujuan SBY berpidato itu bukan untuk meminta gajinya naik. hanya otrang-orang dari parpol laian nyang tidak suka kpd presiden langsung memanfaatkan momen tercebut untuk berkoar-koar menjelek-jlekan SBY.padahal kita tahu padda masa presidenya dadi parpol itu,kita tidak mendapatkan kemajuan sedikitpun.

indonesia itu orangnya udah merasa pinter,menjelaskan apa yang belum di jelaskan oleh pencentus.jadinya ya salah kaprah iini.apa lagi para aktivis koin buat SBY itu sangat melecahkan sekali.coba kalau kita bayaangkan .atau kita gambarkan pada diri kita sendiri,jika kita di lecehkan orang yang sebenarnya kita itu untuk berbuat baik untuk oraang itu?bagaimana ?

harusnya pencetus koin buat presiden itu menjaga nama baik presiden kita dan juga awak media juga jangan mebesar-besarkan berita yang efeknya negatif untuk negara ini.dalam ajaran agama saya, ada perintah untuk mematuhi ulil amri(pemimpin) dan tentanglah ulil amri apabila mengajak ke kemunkaran.apakah SBY mengajak kita ke kemunkaran itu,,????

jawabanya adalah TIDAK...........

MAKA DARI ITU MARI KITA HORMATI DAN PATUHI PEMIMPIN KITA.najukan negara kita denagan tangan kita sendiri.

saya yakin dengan BERDIKARI kita akan menjadi negara yang kuat dan di segani di dunia.apalagi kita negara kaya akan segalanya.

hal penting yang harus di lakukan presiden untuk kedepan supaya memperbaiki negara yang penuh kebobrokan ini

1.hukum mati setiap orang yang terlibat KKN dan kuras hartanya sampai 0(nol)

2.hentikan baranng import

3.stabilkan harga sembako.

4.kuarang i gaji pejabat teras di negeri ini untuk mengisi dompet duafa.

5.ratakan penduduk di negeri ini.

6.hentikan praktik KKN

7.kuarangi biay pendidikan(pendidkan adalah investasi masa depan)

8.kelola SDA dan SDM indonesia.

dan masih banyak lagi sebenrya,namun itu pokokpenting yang menjadi polemik di negeri indonesiaku tercinta ini.apabila karya tulisan saya mengena,jangan di masukan kedalam hati.saya hanya anak ingusan yang peduli akan negeri ini dan pemimpin kita.

banayk salah,,banyak dosa jenni mohon maaf,,,,,,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun