Mohon tunggu...
Jennifer Veronica Pricillia
Jennifer Veronica Pricillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta

love peace

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Keistimewaan DIY: Implikasi Desentralisasi dalam Hubungan Budaya dan Modal Sosial Masyarakat

5 Desember 2023   19:21 Diperbarui: 5 Desember 2023   19:48 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Ketiga, Rahayuning Manungsa Dumadi Karana Kamanungsane, manusia adalah sebagai penentu ketentraman dan kesejahteraan hidup

Filosofi Nilai Budaya Yogyakarta Sebagai Modal Sosial 

Menurut James Coleman dan Robert Putnam, modal sosial mengacu pada aspek struktur sosial yang memungkinkan aktivitas aktor tertentu. Kategorisasi Putnam antara tiga jenis modal sosial---jaringan, norma, dan kepercayaan yang membantu dalam masalah tindakan kolektif---sangat patut diperhatikan (1993) Bentuk Modal Sosial

  • Kepercayaan masyarakat (Social Trust) Masyarakat Jawa terutama para warga yang sudah berumur dan menyaksikan sejarah Keraton Yogyakarta sangat percaya bahwa kekuasaan Sultan sebagai raja patut dihormati dan dijunjung tinggi, raja sebagai pemberi kesejahteraan, panglima perang, pemimpin spritual, dan pelindung umat manusia yang berousat pada Wahyu Cakraningrat. Sikap masyarakat Jawa ini membuat sistem pemerintahan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi pusat sentris yang kedaulatannya ada dan diakui hingga saat ini. Kepercayaan masyarakat Yogyakarta diupayakan untuk terus tumbuh, lewat beragam pembaharuan dalam institusi Pemerintah dan kerjasama seluruh stakeholders dengan menerapkan semangat SATRIYA.
  • Norma (norm) Norma yang ada dibangun dalam norma informal kemudian berpedoman pada regulasi yang telah dibentuk tercerminkan dalam budaya SATRIYA yang merupakan singkatan selaras, akal budi luhur-jati diri, teladan-keteladanan. Dan juga trilogi filosofi DIY yang tertuang dalam Hamemayu Hayuning Bawana.

Jaringan Sosial (Social Network) Jaringan sosial pada masyarakat Yogyakarta nampak dari beragam julukan yang didapatkan seiring dengan kemajuan potensi yang ada, seperti kota pelajar, kota budaya, kota film, kota batik dunia, kota museum, kota revolusi, kota reformasi damai, dan sebagainya. Selain itu penduduk Yogyakarta yang ramah sehingga menjadi slogan Yogyakarta bahwa Yogya berhati nyaman, hal ini tidak lepas dari ikatan sosial masyarakat yang membentuk jaringan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun