Mohon tunggu...
Jennifer Handaja
Jennifer Handaja Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Stevia – Pemanis Alami yang Baik untuk Kesehatan

31 Desember 2014   06:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pemanis rendah kalori yang memiliki efek samping bagi tubuh.

Oleh sebab itu, masyarakat saat ini mencari alternatif pemanis rendah kalori yang lebih baik.

Banyak pemanis rendah kalori yang terdapat di pasar, teapi sebagian besar tidak alami, melainkan buatan.

Namun, tetap ada beberapa pemanis alami di pasaran yang memiliki rasa sebaik gula biasa.

Salah satunya adalah stevia, pemanis yang beberapa tahun terakhir ini mulai marak terdengar di telinga masyarakat.

Stevia bersifat 100% alami, sama sekali tidak mengandung kalori, dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

Apa itu Stevia?

Stevia merupakan tanaman yang berwarna hijau dengan bentuk seperti daun dan berasal dari Selatan Amerika.  Selama berabad-abad, stevia sudah lama digunakan dalam bidang farmasi, namun baru beberapa tahun terakhir ini stevia mulai dikenal dengan fungsinya sebagai pemanis di industri pangan karena memiliki cita rasa manis yang kuat.

Saat ini, pemanis Stevia banyak dikenal dalam bentuk bubuk putih halus dan bentuknya sudah tidak menyerupai tanaman stevia sama sekali.

Dua senyawa utama yang memberikan sifat manis dari daun stevia disebut Stevioside dan Rebaudioside A. Kedua senyawa ini memiliki rasa manis sekitar 300 kali lebih tinggi dari sukrosa.

Stevia dan Manfaatnya dalam Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk munculnya berbagai penyakit, seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengambil stevioside yang merupakan salah satu komponen dalam daun stevia, dapat mengurangi tekanan darah.

Studi dilakukan pada 174 pasien di Cina yang setiap harinya mengkonsumsi 500 mg stevioside sebanyak 3x. Setelah 2 tahun konsumsi, hasilnya menunjukkan bahwa pada responden yang diberi stevioside:
Tekanan darah sistolik: pergi 150-140 mmHg.
Tekanan darah diastolik: pergi dari 95 ke 89 mmHg1.

Beberapa ahli mengatakan bahwa stevioside dapat memblokir saluran ion kalsium dalam membran sel, dengan mekanisme mirip dengan beberapa obat penurun tekanan darah2.

Namun, tingginya penggunaan dosis harian stevia yang perlu dikonsumsi seperti dalam penelitian ini membuat fungsi stevia sebagai salah satu alternative penurun tekanan darah menjadi kurang efektif.  Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hubungan stevia dengan efeknya dalam menurunkan tekanan darah.

Stevia dapat Menurunkan Kadar Gula Darah dan membantu Melawan Diabetes

Diabetes tipe II saat ini menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia.

Penyakit ini ditandai dengan tingginya gula darah karena hormon insulin tidak dapat diproduksi atau menjadi resisten.

Dalam salah satu studi, pasien yang mengalami diabetes tipe 2 mengambil 1 gram stevioside untuk dikonsumsi bersama dengan makanan biasa ataupun dengan 1 gram pati jagung.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, kelompok yang mengkonsumsi stevioside mengalami penurunan gula darah sekitar 18%3.

Studi lain juga dilakukan perbandingan antara sukrosa (gula biasa), aspartam dan stevia. Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi stevia dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin pada responden setelah makan lebih baik dari yang lainnya4.

Bagaimanakah dengan Keamanan Stevia?

Hingga saat ini stevia belum terbukti menimbulkan efek samping pada kesehatan.  Ada beberapa klaim yang menyatakan bahwa struktur stevia memiliki kemiripan dengan hormone yang dapat mengganggu kesuburan, namun penelitian yang dilakukan tersebut dilakukan terhadap hewan dengan dosis yang sangat tinggi, sehingga tidak mungkin jika dikonsumsi oleh manusia5.

Daftar Pustaka
1 Efficacy and tolerability of oral stevioside in patients with mild essential hypertension: A two-year, randomized, placebo-controlled study. 2003. Clinical Therapeutics 25:11.
2  Influence of calcium on the blood pressure and renal effects of stevioside. 1992. Braz J Med Biol Res 25(9):943-949.
3 Antihyperglycemic effects of stevioside in type 2 diabetic subjects. 2004. J Metabol 53(1):73-76.
4  Effects of stevia, aspartame, and sucrose on food intake, satiety, and postprandial glucose and insulin levels. 2010. J Appetite 55(1): 37–43.
5  Effects of chronic administration of Stevia rebaudiana on fertility in rats. 1999. J Ethnopharmacol 67(2): 157-161.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun