Mohon tunggu...
Jennifer Gabriella
Jennifer Gabriella Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Konten

Melangkah satu per satu, mulai dari menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Neobank, Digital Banking tapi Kok?

26 Maret 2021   13:00 Diperbarui: 26 Maret 2021   13:01 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NeoBank akhir-akhir ini mulai mencuat di sektor keuangan Indonesia. 

Neobank adalah jenis bank langsung yang beroperasi secara eksklusif online tanpa jaringan cabang fisik tradisional. Ada pula yang mengatakan, NeoBank adalah pelaku usaha keuangan digital atau fintech yang menjalankan fungsi mirip bank seperti menyalurkan kredit hingga deposito. Selain itu, NeoBank merupakan bank yang memberikan layanan secara fully internet. 

Masyarakat Indonesia antusias dengan NeoBank karena layanan digitalnya. Dengan adanya antusias dari masyarakat akan produk layanan jasa keuangan, membuat masyarakat ingin memanfaatkan layanan digital, diluar bank konvensional. OJK selaku regulator juga perlu mendukung ekonomi digital yang saat ini dibutuhkan masyarakat.  

Tentunya hal ini dapat dimanfaatkan oleh industri perbankan, agar dapat menghadirkan produk dan layanan melalui transformasi digital. Potensi yang dimiliki NeoBank besar, terutama untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Dari segi keamanan yang dianggap penting oleh masyarakat, ada pula yang mempertanyakan NeoBank yang hadir tanpa memiliki kantor cabang operasional, hal ini tentunya dapat menghadirkan trust issue dari masyarakat. Isu terkait keamanan harus menjadi perhatian dari semua pihak yang terlibat, sehingga kehadiran NeoBank dapat tumbuh dan berkembang di keuangan Indonesia.

Plt. Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK, Tony mengatakan, untuk mendirikan bank digital diperlukan modal yang cukup besar. Untuk mendirikan bank digital harus mempunyai modal Rp 10 T, dan di Indonesia baru ada 2. Diantaranya, ialah NeoBank itu sendiri, dan yang kedua ialah bank konvensional yang bertransformasi menjadi bank digital.  

Keberadaan NeoBank dapat memungkinkan terjadinya kolaborasi antara fintech dengan perbankan. Hal ini disebabkan karena NeoBank dan perbankan sama-sama bergerak di bidang finansial, dan fintech bergerak di bidang perkembangan teknologi. 

Dengan adanya kolaborasi antara tiga bidang ini, maka keberadaannya akan memaksimalkan tujuan finansial bagi kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun