Virus corona teridentifikasi pertama di Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019 sebelum menjadi pandemi (Arnani, 2020). Pandemi sendiri merupakan wabah penyakit global dan ditetapkan ketika penyakit baru menyebar di seluruh dunia hingga melampaui batas tertentu (Utami, 2020).Â
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) mengubah status virus corona menjadi pandemi bukan tanpa alasan. Meningkatnya kasus kematian yang terjadi di luar China hingga 13 kali lipat serta banyaknya negara yang terinfeksi, termasuk Indonesia, menjadi alasan bagi WHO menetapkan status pandemi terhadap virus ini (Dzulfaroh, 2020).
Awal Januari 2020, beberapa media yang termasuk ke dalam Komunikasi Massa, memberitakan mengenai penyakit COVID-19 akibat virus corona yang terjadi di Wuhan, China. Contohnya, salah satu berita televisi yaitu Kompas memberitakan rekap perkembangan virus corona di Wuhan pada tanggal 28 Januari 2020 (Aida, 2020).Â
Kala itu, media juga memberitakan bahwa Indonesia belum terjangkit dan tidak ada kasus positif virus corona, meskipun Indonesia cukup terkoneksi dengan Wuhan (Zaenudin, 2020).Â
Namun akhirnya, ketika melihat keadaan saat ini, berbagai media terus memberitakan perkembangan kasus positif corona di Indonesia disertai dengan langkah-langkah mengantisipasi virus tersebut.
Baca juga : Dampak Virus Corona yang Merubah Perekonomian di Indonesia
Pada dasarnya, Agenda Setting merupakan pengaturan atau penyusunan agenda (Ritonga, 2018). Dalam konteks komunikasi massa, media memiliki peran untuk mengatur dan menyusun apa yang penting baginya, menjadi penting pula bagi khalayak.Â
Mulyana (2000: 83-84) menyebutkan bahwa lembaga mendominasi komunikasi massa karena lembaga yang menentukan agendanya. Maka hal ini memungkinkan lembaga media untuk mentrasfer public news yang menonjol sehingga masyarakat dapat memikirkan isu tersebut dan menganggap bahwa hal tersebut memang penting untuk didiskusikan.
Ketika menganalisis isu pemberitaan COVID-19 yang terjadi dengan menggunakan Teori Agenda Setting, dapat diketahui bahwa media sangat menentukan hal yang penting untuk dipikirkan masyarakat dengan memberitakan hal tersebut secara berkesinambungan.Â
COVID-19 merupakan suatu pandemi yang mengguncang dunia. Ketika awal munculnya virus corona di Wuhan, beberapa media memberitakan namun hal ini tidak terlalu berdampak kepada pola pikir masyarakat Indonesia.Â
Baca juga : Waspada dan Kenali 3 Varian Baru Virus Corona yang Telah Masuk ke Indonesia
Bahkan Rivanlee Anandar, peneliti di Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengatakan bahwa pemerintah tidak menganggap serius virus tersebut dengan lebih mengeksplor sektor pariwisata dibanding kesehatan (Merdeka, 2020).Â
Hal ini juga dibuktikan dengan masih rendahnya komunikasi publik dan informasi yang dibagikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak bersiap-siap dengan realitas yang ada.
Intensitas pemberitaan media mulai meningkat sejak terkonfirmasi kasus positif corona terhadap dua orang Indonesia, perempuan berumur 31 tahun dan ibu berumur 64 tahun (Anjani, 2020).Â
Sejak saat itu sampai hari ini, media sibuk memberitakan kasus perkembangan pandemi COVID-19. Media berusaha mengolah pola pikir masyarakat agar menganggap bahwa pandemi dan virus ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipikirkan. Bahkan program berita juga menyiarkan kasus positif virus corona yang terus bertambah dari hari ke hari.
Melalui Teori Agenda Setting, dapat dianalisis bahwa media memilih kasus COVID-19 sebagai isu yang diberitakan dengan porsi yang lebih banyak dibandingkan dengan isu lainnya.Â
Media juga sangat berperan dalam mengolah pikiran masyarakat sebagai upaya untuk memutus penyebaran mata rantai virus corona. Hal yang ditekankan untuk dilakukan setiap individu di antaranya, sering cuci tangan, hindari keluar rumah jika tidak terlalu mendesak, jangan melakukan kontak fisik serta menjauhi kerumunan (Bramasta, 2020).Â
Ketika berbagai langkah penanganan tersebut diberitakan secara berkesinambungan, masyarakat akan mulai berpikir bahwa hal tersebut memang hal yang penting dan akan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Corona: Musibah atau Konspirasi
DAFTAR PUSTAKA
Aida, N. R. (2020, Januari 28). Rekap perkembangan virus corona wuhan dari waktu ke waktu. Kompas.
Anjani, S. (2020, Mei 2). Peran media dalam menghadapi masyarakat terkait isu covid-19. Kumparan.
Arnani, M. (2020, Maret 12). Timeline wabah virus corona, terdeteksi pada desember 2019 hingga jadi pandemi global. Kompas.
Bramasta, D. B. (2020, April 3). 5 hal sederhana yang dapat dilakukan untuk cegah penyebaran virus corona. Kompas.
Dzulfaroh, A. N. (2020, Maret 12). Virus corona jadi pandemi global, apa dampak dan langkah selanjutnya?. Kompas.
Merdeka. (2020, Maret 13). Sebelum ada pasien positif, pemerintah dinilai remehkan ancaman virus corona. Merdeka.
Mulyana, D. (2000). Pengantar ilmu komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ritonga, E. Y. (2018). Teori agenda setting dalam ilmu komunikasi. Jurnal SIMBOLIKA, 4(1), 32-41.
Utami, F. A. (2020, Maret 16). Apa itu pandemi?. Wartaekonomi.
Zaenudin, A. (2020, Februari 17). Melihat konektivitas global indonesia dari wabah virus corona. Tirto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H