Mohon tunggu...
Jen Kelana
Jen Kelana Mohon Tunggu... Mengajar -

Pejalan yang ingin terus berjalan. http://bolehsaja.net

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggulung Almanak Usang

31 Desember 2015   02:25 Diperbarui: 31 Desember 2015   03:40 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Di tepian tak bernama
aku mengeja sepi
menyaksi angka-angka berguguran

Luruh malam mempualam
aku semakin tenggelam
menyaksi kisah-kisah berlompatan

Manakah cerita yang tersisa
pada gelapnya malam ataukah benderang matahari
yang tercatat pada almanak usang
menghablur njelma prasasti  
melebur sanubari

Meletak jejak setiap waktu terkelupas
pada sengketa deret aritmatika
menjadi tanda gelap, gerimis, dan badai
larut menghunjam kabut tak bertepi
dan airmata  

Di hunian tak berbatas
aku menanak senja
menyaksi teja-teja bertebaran

Lusuh jiwa membuai
aku semakin lalai
menyaksi hari-hari berjatuhan

Maka, gulung saja semua luka
lalu kemas njelma riwayat
menjadi mula cerita selanjutnya

Ultimo Desember 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun