Wabah Covid 19 membawa dampak buruk perekonomian di Indonesia? Dengan meningkatnya penularan wabah ini, menjadikan pemerintah mengambil sikap pembatasan aktivitas yang mengumpulkan orang.Â
Berawal dari solo yang melakukan lock down, dan di ikuti beberapa daerah lain di Indonesia. Pandemi covid 19 ini semakin meluas, dan sampai kapan wabah ini berakhir, tidak ada yang tahu.
Anak - anak sekolah di liburkan, para PNS dan pekerja perkantoran di himbau melakukan kerja dari rumah ( WFH). Pembatasan aktivitas di pusat kerumunan, seperti pasar, swalayan dan mall.Â
Masjid dan tempat ibadah lainnya juga di himbau untuk tidak melakukan aktivitas ibadah yang mengumpulkan umat. Tujuannya hanya satu, yakni memutus mata rantai penularan covid 19 yang semakin meluas. Lalu, bagaimana dapaknya terhadap industri kreatif di Indonesia, khususnya agensi periklanan, event organizer & digital printing?
Praktis semenjak di adakannya larangan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan masa. Industri periklanan, event organizer & digital printing berhenti ber aktivitas. Hal ini di sebabkan karena penggerak perekonomian di industri ini adalah event. Jika tidak ada evnt, maka tidak ada lagi aktivitas. Lalu, sampai kapan pelaku industri ini dapat bertahan? Tidak ada yang tahu, kapan pastinya industri ini akan pulih.
Ada Peluang dalam Kesempitan
Bagi seorang enterprenuer yang jeli, selalu saja ada ada peluang yang bisa di manfaatkan dalam kesempitan. Ekonomi tetap harus berputar.Â
Event biasanya selalu diadakan dengan pengumpulan masa yang berkerumukan, dalam kondisi ini banyak para pelaku industri periklanan dan event organizer yang mengadakan event secara digital.Â
Menyikapi imbauan WFH, para pelaku industri kreatif ini melakukan kegiatan event berbayar seperti webinar, confrence, kuliah whatsapp, atau melakukan pelatihan secara online.
Bagi para pelaku di industri digital printing? Jika selama ini marketingg dan proses pemesanannya di lakukan secara konvensional. Pelanggan datang ke store atau ke tempat percetakan terdekat.Â
Pada kondisi ini, banyak pelaku digital printing merubah model bisnisnya menjadi percetakan online. Hal ini di lakukan agar  dapat bertahan di situasi yang sulit ini.Â
Seperti di kota semarang, yang menjadi salah satu zona merah covid 19. Percetakan online di gagas oleh Digibook promotion dengan menyediakan konsep aplikasi web to print. Â Apakah langkah yang di lakukan ini efektif?Â
Belum ada jaminan apa yang di lakukan oleh para pelaku industri kreatif ini berhasil.Positifnya adalah mereka melakukan upaya agar roda bisnisnya masih tetap berjalan.Â
Tidak berpangku tangan dan menerima nasib. Para pelaku industri kreatif yang jeli mengambil langkah tersebut sudah berada pada jalur yang tepat.Â
Setidaknya mereka sudah menerapkan continue business plan dan menjaga roda bisnisnya tetap berputar. Tidak ada yang tahu langkah yang mereka tempuh berhasil atau tidak.Selalu ada harapan. Semoga wabah covid 19 ini segera berakhir dan roda ekonomi kembali berputar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H