Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Caraku Mengelola Keuangan di Tengah Quarter Life Crisis dengan DANA

27 April 2022   12:14 Diperbarui: 27 April 2022   12:18 9189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi DANA yang membantuku untuk mengelola keuangan | Sumber foto: DANA

Pada 1 Desember 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis hasil penelitian Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019. Dari survei tersebut, kita dapat melihat indeks literasi keuangan sebesar 38,08% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,8% dari 12.773 responden.

Berangkat dari kesenjangan antara indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan, DANA menghadirkan fitur baru yaitu Rapor DANA.

Fitur baru tersebut menjadi sebuah platform pengetahuan bagi pengguna DANA untuk meningkatkan literasi keuangan, membangun kebiasaan yang baik dalam mengelola keuangan, hingga memberikan rekomendasi yang tepat untuk pengguna DANA untuk menentukan langkah finansial selanjutnya.

Dengan Rapor DANA, kita akan diajak untuk menjawab beberapa pertanyaan seputar dengan tiga tujuan, yaitu: memberikan profil yang berisi informasi mengenai status keuangan kita, informasi untuk melihat pemahaman keuangan kita, dan perilaku untuk melihat kebiasaan pengelolaan keuangan kita.

Memanfaatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan diberikan rekomendasi bagaimana cara mengelola keuangan ketika yang paling cocok sesuai dengan keuangan kita. Rekomendasi yang telah dipersonalisasi ini tentu dibagikan dengan gratis, dengan tujuan DANA untuk membantu penggunanya mengelola keuangan dengan baik.

Rekomendasi yang diberikan oleh DANA sangat membantu saya untuk mengelola keuangan saya, memberikan 'jalan' agar hasil dari pekerjaan saya tidak terbuang sia-sia. 

Dengan mudahnya berbelanja online sekarang, saya kerap menghabiskan uang dengan impulsive buying. Pengalaman ini mengajarkan bagaimana saya harus berbelanja dengan bijak.

Bukan hanya itu, sekarang banyak tawaran investasi bodong di masyarakat kita yang sengaja memanfaatkan masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang rendah. 

Beberapa kasus yang sedang viral akhir-akhir ini memperlihatkan bagaimana pelaku yang tidak bertanggung jawab ditangkap oleh kepolisian. Dengan meningkatkan literasi keuangan kita, bukan hanya kita dapat lebih bijaksana ketika berbelanja, kita juga dapat melindungi diri dari tawaran-tawaran orang yang tidak bertanggung jawab.

Di tengah Quarter Life Crisis, bagaimana mengelola keuangan kita sangatlah penting untuk perencanaan masa depan kita nantinya. Di usia yang masih muda ini, sudah seharusnya kita terus belajar dan meningkatkan pengetahuan keuangan. Bersama dengan DANA yang terus berinovasi, kita dapat keluar dari Quarter Life Crisis dengan masa depan finansial yang siap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun