Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bolsonaro si Gergaji Mesin dan Pelajaran Deforestasi dari Brasil untuk Indonesia

22 November 2021   14:46 Diperbarui: 26 April 2022   04:53 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Brasil Jair Bolsonaro | Foto diambil dari AP Photo/Eraldo Peres via Kompas.com

Dikutip dari Gatti, “Bayangkan jika kita bisa mengatasi kebakaran dan melarang deforestasi di Amazon, itu bisa menjadi penyerap karbon yang baik. Tapi kita melakukan sebaliknya – kita mempercepat perubahan iklim”.

Langit Saõ Paulo yang menjadi gelap pada jam 15:50 karena asap kebakaran hutan Amazon pada tahun 2019 | Foto diambil dari Washington Post
Langit Saõ Paulo yang menjadi gelap pada jam 15:50 karena asap kebakaran hutan Amazon pada tahun 2019 | Foto diambil dari Washington Post

Dibawah pemerintahan Bolsonaro, Brasil juga mencatat rekor kebakaran hutan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Tahun 2019 menjadi tahun terburuk bagi Brasil ketika langit Kota Saõ Paulo menjadi gelap di siang hari, terimbas asap kebakaran hutan Amazon pada 21 Agustus 2019. 

Sebuah penelitian yang melibatkan Insitute for Health Policy Studies, Amazon Environmental Research Insitute, dan Human Rights Watch menemukan keterkaitan kebakaran hutan karena deforestasi terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar Amazon pada tahun 2019. 

Terdapat 2.195 kasus rawat inap karena penyakit pernafasan yang disebabkan oleh kebakaran hutan, di mana 21 persennya melibatkan bayi berusia 0-12 bulan, sebanyak 49 persen kasus terjadi pada masyarakat berusia di atas 60 tahun keatas.

Setahun menjabat, kebakaran hutan di Brasil meningkat 48,7 persen. Tahun kedua Bolsonaro pun tidak membaik, di mana terjadi peningkatan sebanyak 12,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Telah terjadi 222.798 kebakaran di Amazon dan Pantanal (lahan basah air tawar terbesar di dunia) selama tahun 2020. 

Tindakan deforestasi ini bukan hanya memberikan implikasi yang mengerikan untuk masyarakat Brasil juga, tetapi juga untuk seluruh masyarakat dunia. Berdasarkan penelitian Profesor Alessandra Nava, hutan hujan seperti hutan Amazon merupakan tempat lahrnya banyak patogen baru yang berbahaya untuk manusia. 

Menebang hutan Amazon secara langsung mendekatkan manusia dengan lingkungan hutan hujan tersebut merupakan cara terbaik untuk menularkan virus zoonosis (yang ditularkan hewan ke manusia) baru tersebut ke manusia, dan mungkin menciptakan pandemi baru. Virus zoonis seperti Nipah, Flu Babi, Ebola, ataupun Covid-19 kemungkinan besar dipicu oleh eksploitasi habitat satwa liar.

***

Sebagai negara yang terpengaruh deforestasi, Indonesia perlu belajar banyak dari Brasil, bagaimana orientasi politik seorang pemimpin negara sangat berpengaruh dengan kebijakan yang melestarikan atau justru mengeksploitasi kelestarian alam negaranya. 

Apa yang terjadi di hutan Amazon juga bukan hanya akan berdampak kepada masyarakat Brasil saja, namun juga untuk seluruh masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Tanpa hutan Amazon, konsentrasi C02 di atmosfer akan meningkat dan menyebabkan kenaikan suhu global yang memicu perubahan iklim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun