Dalam menyiapkan lauk yang nanti menjadi isi bakcang, sebelumnya harus ditumis dahulu. Mula-mula beras ketan ditumis dengan bawang putih. Setelah itu, lauk seperti daging babi, kacang tanah, telur puyuh, dan jamur shitake ditumis masing-masing dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah. Daun bambu untuk membungkus bakcang juga harus direbus dan dibersihkan.Â
Membungkus bakcang pun tidak mudah, tidak heran banyak yang tidak mahir dan gagal melakukannya. Daun bambu dibentuk menjadi segi empat dan diisi dengan beras ketan dan lauk, kemudian diikat dengan kencang menggunakan tali rafia.Â
Bakcang kemudian direbus. Bakcang harus diikat dengan erat, jika tidak bakcang akan bocor isinya. Setelah matang, bakcang kemudian dinikmati bersama anggota keluarga saya.
Mandi di Sungai Kapuas
Biasanya hari ini, dari jam 11 hingga 12 siang, tepian hingga di tengah-tengah Sungai Kapuas ramai dipenuhi oleh masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun. Biasanya masyarakat berkumpul di sekitar Pelabuhan Pelampong.Â
Selain memakan bakcang, hari ini juga dirayakan dengan tradisi Mandi Tengah Hari di sungai. Tradisi ini dipercaya untuk membuang kesialan dan mengundang berkah. Masyarakat juga banyak membawa pulang air sungai pada tanggal 05 bulan 05 karena dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit.Â
Menambah keseruan, biasanya pemadam kebakaran swasta Kota Pontianak juga ikut menyemprotkan air sungai ke masyarakat dengan mesin pompa air. Setelah lelah mandi dan berenang di Sungai Kapuas, masyarakat biasanya akan menyantap bakcang sebagai bekal makan siang.Â
Namun karena semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 di Kota Pontianak, tahun lalu maupun tahun ini Sungai Kapuas tidak ramai seperti dulu lagi. Biasanya berbagai komunitas masyarakat Tionghoa akan menyelenggarakan acara di Sungai Kapuas, tetapi sudah dua tahun ditiadakan karena khawatir penularan di tengah kerumunan masyarakat.
Namun ketika saya pergi ke tepian Sungai Kapuas tengah hari ini, masih ada puluhan masyarakat yang masih menjalani tradisi ini. Di tengah terik matahari Pontianak, mereka mandi, berenang, dan bermain air menyambut Festival Peh Cun.Â