Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Dua Manfaat yang Hanya Ditemukan dari Buku Genre Fiksi Sejarah yang Istimewa

4 Juni 2021   16:35 Diperbarui: 4 Juni 2021   19:33 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"The Underground Railroad" karya Colson Whitehead, fiksi sejarah yang menceritakan seorang budak etnis Afrika-Amerika | Foto milik pribadi

Buku berjudul "The Undergound Railroad" karya Colson Whitehead membawa saya melintasi waktu dan ruang, menuju Amerika di tahun 1820 dimana banyak etnis Afrika-Amerika diperjualbelikan atau diculik menjadi budak di ladang kapas dan jagung. Pada periode itu, beberapa negara bagian di Amerika Serikat masih mengizinkan perbudakan.

Buku ini sukses menyerap saya hidup-hidup, ke dalam kehidupan pameran utama bernama Cora yang berusaha melarikan diri menuju kehidupan yang bebas dari perbudakan, melalui Underground Railroad. 

Underground Railroad adalah jaringan rute rahasia kereta api bawah tanah sekaligus rumah penampungan yang membawa etnis Afrika-Amerika melarikan diri ke negara yang melarang perbudakan.

Ia mengalami siksaan ketika menjadi budak, kehidupannya yang terus melarikan diri dari perbudakan dan orang-orang yang ingin membunuhnya hanya karena ia seorang etnis Afrika-Amerika. Lewat buku ini saya merasakan, betapa banyak dari mereka yang mengejar kebebasan walaupun nyawa taruhannya.

Itulah dua manfaat yang menurut saya hanya dapat ditemukan dari buku fiksi sejarah yang menarik. Jika Anda belum pernah membaca buku fiksi sejarah, lain kali berikanlah kesempatan. 

Mungkin Anda juga bisa merasakan hubungan emosional antara pembaca dengan tokoh fiksi, sekaligus mempelajari sejarah. Jalan-jalan melintasi ruang dan waktu lewat setiap lembaran buku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun