Saya pun menolak dibawa ke dokter karena takut. Dengan harapan jika saya mengurangi berat badan seiringan tubuh bertumbuh, mungkin gundukan itu akan hilang. Andaikan saya mau ke dokter dulu, mungkin kondisi saya tidak seburuk ini.
Namun tanda-tanda sebenarnya sudah terlihat.Â
Sepatu saya sejak kecil selalu rusak sebelah kanannya saja. Rok sekolah yang saya pakai selalu lebih tinggi di pinggang sebelah kanan. Kerah kemaja sekolah sering merosot ke sebelah kiri.
Beberapa tahun kemudian, saya melihat sebuah unggahan di media sosial seorang perempuan yang mengidap skoliosis. Ia juga menyertai tanda-tanda yang semuanya saya miliki.
Saya akhirnya memutuskan untuk mengunjungi dokter radiologi dan hasil menunjukkan saya mengidap skoliosis dan punggung saya berbentuk huruf S. Saya lupa berapa derajat saya saat itu. Namun dokter menyatakan saya tidak perlu menggunakan korset ataupun operasi, cukup berenang dan yoga saja untuk mengurangi lengkungan tersebut.
Awalnya saya tidak terima, malu, dan berujung stress. Tidak banyak yang tahu karena saya merahasiakan ini. Namun seiringan dengan waktu, saya mulai menerima kondisi tubuh dan berusaha untuk menyembuhkannya sesuai saran dokter.
Selang berapa lama, saya menemukan ternyata skoliosis saya dikarenakan faktor genetik. Mungkin hampir 50% keluarga paternal saya mengidap skoliosis dengan bermacam-macam derajat. Banyak dari mereka juga tidak sadar akan kondisi mereka, mengira memang sakit pungggung biasa saja.
Sebagian besar kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya. Namun selain karena faktor genetik seperti saya, cedera, infeksi, gangguan saraf dan otot, bahkan kebiasaan postur yang buruk juga dapat menyebabkan kondisi ini.Â
Kebiasaan yang sebaiknya dihindari misalnya: duduk menyilangkan kaki, menduduki dompet, membawa barang berat apalagi hanya satu sisi saja, dan duduk atau tidur di posisi yang salah. Â
Pentingnya deteksi dini
Sama seperti penyakit apapun, deteksi dini sangatlah penting. Deteksi dini skoliosis dapat dilakukan untuk mencegah kelengkungan terus bertambah. Jika kondisi semakin parah, skoliosis dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya.Â