Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mirisnya Serangan di Dalam Rumah Ibadah di Palestina dan Myanmar

10 Mei 2021   19:41 Diperbarui: 11 Mei 2021   10:35 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini juga diakui oleh Presiden Indonesia Joko Widodo lewat cuitannya hari ini, 10 Mei 2021, yang saya terjemahkan ke bahasa Indonesia, yaitu:
"Pengusuran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina." 

Nada serupa juga diberikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. 

Beberapa desakan untuk menghentikan kekerasan dan pengusuran paksa juga sudah dilayangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga negara-negara selain Indonesia. 

Sayangnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap membela aksi aparat kepolisian dalam bentrokan di kawasan Masjid Al-Aqsa dan menolak untuk menghentikan rencana pembangunan di Yerusalem Timur. 

Warga Palestina melarikan diri ketika polisi menembakkan granat kejut selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa | Foto dari Reuters/Ammar Awad
Warga Palestina melarikan diri ketika polisi menembakkan granat kejut selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa | Foto dari Reuters/Ammar Awad

Lewat tulisan ini, saya ingin menyorot mirisnya serangan terhadap masyarakat sipil yang terjadi di dalam rumah ibadah. 

Dengan latar belakang permasalahan yang sudah lama dan sangat amat kompleks antara Israel dan Palestina, menurut saya sangatlah sedih dan menakutkan situasi yang dialami oleh ribuan jemaah yang sedang menjalankan ibadah tarawih justru harus lari-larian berusaha menyelamatkan nyawanya. 

Mungkin dari ribuan jemaah tersebut juga terdapat anak-anak dan perempuan yang ketakutan. 7 Mei 2021 merupakan hari Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan yang tentu sangat berarti untuk ribuan jemaah yang beribadah di Masjid Al-Aqsa saat itu. 

Sayangnya serangan terhadap masyarakat sipil di rumah ibadah yang melanggar Hak Asasi Manusia dalam kebebasan beragama bukan hanya terjadi di Palestina. Hal yang sama juga terjadi di Myanmar yang sudah 3 bulan hidup dibawah kudeta militer. 

Sejak 1 Februari 2021, 780 orang masyarakat sipil tewas dan 3.826 orang ditahan karena menolak kepemimpinan militer.

Bulan lalu, tepatnya pada 8 Mei 2021, empat gereja katolik di Kota Pathein, Myanmar digerebek oleh aparat keamaan atas dugaan kegiatan ilegal dan aktivis anti-kudeta. Penggerebekkan juga disertai dengan tembakan dari senjata api. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun