Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Diplomasi Olahraga: Dari Diplomasi Ping-Pong hingga Kesuksesan Indonesia dalam Asian Games 2018

12 Maret 2021   15:22 Diperbarui: 13 Maret 2021   10:28 2380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesaan diplomasi olahraga ini bahkan dijadikan inspirasi diplomasi dengan model serupa, seperti diplomasi hoki antara Kanada dan Uni Soviet di tahun 1972 dan diplomasi kriket antara Pakistan dan India di tahun 2011.

Sebelum diplomasi ping-pong dilaksanakan pada tahun 1971, kedua negara memiliki hubungan yang cukup buruk dimana Amerika Serikat melihat China saat itu sebagai negara agresor.

Embargo juga diterapkan oleh Amerika Serikat setelah China ikut serta dalam Perang Korea di tahun 1950. Setelah sanksi tersebut, kedua negara sama sekali tidak memiliki hubungan diplomatik.

20 tahun kemudian, China mulai melihat hubungan yang lebih dekat Amerika Serikat dapat memberikan keutungan seiringan dengan hubungan China dengan Uni Soviet yang mulai memburuk.

Sedangkan Amerika Serikat mulai berusaha mendekatkan diri dengan China sebagai pengaruh dari negosiasi kedamaian di Vietnam Utara.

Glenn Cowan yang memegang kain sutera yang dihadiahkan oleh Zhuang Zedong | Foto diambil dari LA Magazine
Glenn Cowan yang memegang kain sutera yang dihadiahkan oleh Zhuang Zedong | Foto diambil dari LA Magazine

Kejuaraan Tenis Meja Dunia di Nagoya, Jepang pada 6 April 1971 memberikan kesempatan kepada kedua negara untuk memperbaiki hubungan. Diplomasi ping-pong pun lahir karena kejadian yang tidak disengajai ketika atlet Amerika Serikat Glenn Cowan naik bus yang mengantar tim nasional China. 

Cowan dipandang aneh oleh atlet China, namun Zhuang Zedong yang merupakan atlet andalan China justru mendekati dan mengulurkan tangan. Mereka berdua kemudian mulai berbincang dengan bantuan penerjemah. 

Zhuang kemudian memberikan kenang-kenangan untuk Cowan berupa kain sutera bergambar pegunungan Huangsan di China. Cowan yang saat itu tidak dapat memberikan apa-apa, sehari kemudian membalas dengan memberikan kaos bergambar simbol kedamaian dengan tulisan "Let It Be" yang diambil dari lagu The Beatles.

Pertemuan tidak disengajai ini kemudian diabadikan dalam foto yang diambil oleh para jurnalis dan menjadi babak awal dari hubungan Amerika Serikat dan China yang membaik. 

Normalisasi hubungan kedua negara tercermin dari Amerika Serikat yang kemudian mencabut embargo terhadap China pada 10 Juni 1971 dan kunjugan Mantan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon beserta Menteri Luar Negeri-nya Henry Kissinger ke China pada 28 Februari 1972.

Sport Diplomacy ala Indonesia dalam Asian Games 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun