Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banchan, Makanan Pendamping yang Dulu Jadi Simbol Kekayaan di Korea Selatan

6 Maret 2021   14:35 Diperbarui: 26 April 2022   05:00 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai jenis banchan | Foto diambil dari The New York Times/Christopher Simpson

Sedangkan banchan favorit penulis adalah sigeumchi-namul (bayam rebus yang dibumbui dengan minyak wijen dan bawang putih) dan musaengchae (lobak mentah yang dibumbui dengan bubuk cabai).

Jika Anda pernah mengunjungi restoran yang menyajikan makanan Korea Selatan, sebelum makanan yang dipesan datang maka pramusaji akan memberikan banchan terlebih dahulu. 

Sebenarnya banchan harus dimakan bersama dengan makanan utama, namun penulis biasanya menjadikannya sebagai makanan pembuka karena rasa lapar. 

Banchan disajikan dalam porsi kecil dengan tujuan agar dihabiskan setiap kali makan dan dapat diisi kembali jika tidak cukup. Oleh karena itu banchan selalu disajikan di piring kecil. Beberapa restoran di Indonesia memperbolehkan refill banchan, namun ada juga yang tidak memperlakukannya.

Musaengchae dan Sigeumchi-namul | Kedua foto diambil dari Maangchi.com
Musaengchae dan Sigeumchi-namul | Kedua foto diambil dari Maangchi.com

Tradisi yang pada 57 Sebelum Masehi

Banchan adalah sebuah budaya makan Korea Selatan yang kaya akan sejarah, jauh bahkan saat Korea Selatan sendiri pun belum terbentuk. 

Banchan dipercaya merupakan hasil dari pengaruh penganut agama Buddha pada periode Tiga Kerajaan Korea (57 SM -- 668 M) dengan larangan konsumsi daging dan makanan secukupnya tanpa menyisakan sisa makanan. 

Seiringnya perubahan agama yang dianut oleh raja, dari Buddha menjadi Konfusianisme, larangan tersebut pun diakhiri. Walaupun begitu, larangan tersebut sudah menghasilkan sebuah budaya makan dengan prosi sedikit dan berbahan dasar nabati atau sayuran yaitu banchan.

Mungkin sama dengan di Indonesia bagaimana beda daerah memiliki ragam makanan yang berbeda, begitu juga di Korea Selatan. Walaupun jenis banchan-nya sama, setiap daerah bahkan setiap koki memiliki resepnya masing-masing sehingga rasanya pun berbeda-beda. Banchan juga biasanya dibuat sesuai dengan sayuran yang sedang musim saat itu.

Masakan Istana Dinasti Joseon | Foto diambil dari MasonKorea.Weebly.com
Masakan Istana Dinasti Joseon | Foto diambil dari MasonKorea.Weebly.com

Banchan sebagai simbol kekayaan

Timbul pertanyaan mengapa harus banyak jenis banchan? Kenapa tidak satu atau dua jenis saja yang disediakan di restoran makanan Korea Selatan? Ternyata banchan disajikan dalam jumlah yang besar dulu dijadikan sebagai simbol kekayaan selama sejarah kerajaan Korea dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun