Sedangkan banchan favorit penulis adalah sigeumchi-namul (bayam rebus yang dibumbui dengan minyak wijen dan bawang putih) dan musaengchae (lobak mentah yang dibumbui dengan bubuk cabai).
Jika Anda pernah mengunjungi restoran yang menyajikan makanan Korea Selatan, sebelum makanan yang dipesan datang maka pramusaji akan memberikan banchan terlebih dahulu.Â
Sebenarnya banchan harus dimakan bersama dengan makanan utama, namun penulis biasanya menjadikannya sebagai makanan pembuka karena rasa lapar.Â
Banchan disajikan dalam porsi kecil dengan tujuan agar dihabiskan setiap kali makan dan dapat diisi kembali jika tidak cukup. Oleh karena itu banchan selalu disajikan di piring kecil. Beberapa restoran di Indonesia memperbolehkan refill banchan, namun ada juga yang tidak memperlakukannya.
Tradisi yang pada 57 Sebelum Masehi
Banchan adalah sebuah budaya makan Korea Selatan yang kaya akan sejarah, jauh bahkan saat Korea Selatan sendiri pun belum terbentuk.Â
Banchan dipercaya merupakan hasil dari pengaruh penganut agama Buddha pada periode Tiga Kerajaan Korea (57 SM -- 668 M) dengan larangan konsumsi daging dan makanan secukupnya tanpa menyisakan sisa makanan.Â
Seiringnya perubahan agama yang dianut oleh raja, dari Buddha menjadi Konfusianisme, larangan tersebut pun diakhiri. Walaupun begitu, larangan tersebut sudah menghasilkan sebuah budaya makan dengan prosi sedikit dan berbahan dasar nabati atau sayuran yaitu banchan.
Mungkin sama dengan di Indonesia bagaimana beda daerah memiliki ragam makanan yang berbeda, begitu juga di Korea Selatan. Walaupun jenis banchan-nya sama, setiap daerah bahkan setiap koki memiliki resepnya masing-masing sehingga rasanya pun berbeda-beda. Banchan juga biasanya dibuat sesuai dengan sayuran yang sedang musim saat itu.
Banchan sebagai simbol kekayaan
Timbul pertanyaan mengapa harus banyak jenis banchan? Kenapa tidak satu atau dua jenis saja yang disediakan di restoran makanan Korea Selatan? Ternyata banchan disajikan dalam jumlah yang besar dulu dijadikan sebagai simbol kekayaan selama sejarah kerajaan Korea dulu.