Bukan hanya membicarakan kesejahteraan binatang dari ada atau tidaknya makanan, tetapi juga mengenai kebebasan, kualitas dan kebersihan kandang, serta perilaku yang diberikan kepada binatang tersebut. Dari seekor singa Afrika yang mati terjerat sling baja di lehernya, Harimau Sumatera yang kurus kering, seekor gajah Sumatera yang mengidap penyakit paru-paru, beruang madu yang mengemis makanan, hingga ditemukannya 20 kg plastik di perut jerapah Afrika yang mati. Itu hanya beberapa contoh dari binatang yang mati tragis di kebun binatang di Indonesia, jauh dari habitat asalnya.
Dikutip dari Kompas, ketika Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) pada 30 September 2015, dinyatakan bahwa 15 dari 52 kebun binatang di Indonesia masuk dalam kategori tidak layak. Di tahun 2021, penulis yakin angka tersebut semakin bertambah disebabkan oleh kurangnya pengunjung kebun binatang karena pandemi covid-19.Â
Dikutip dari Jakarta Post, kebun binatang yang terletak di daerah yang mengaplikasikan PSBB tidak mendapatkan pengunjung sama sekali. Kebun binatang yang kesulitan tersebut harus mulai memangkas ongkos dengan mengurangi makanan, vitamin hingga obat-obatan binatangnya.
Walaupun tidak pernah mengunjungi kebun binatang yang menjadi rumah bagi Toto dan Eka, mudah menyimpulkan kondisi disana berdasarkan cerita hingga foto dari mereka yang pernah mengunjungi. Bukan hanya dikarenakan cuaca yang buruk, penulis yakin infrastuktur yang seadanya juga turut andil dalam kasus ini. Tidak meninggalkan juga kemungkinan adanya kelalaian manusia yang seharusnya menjaga Toto dan Eka.Â
Kasus lepasnya binatang hingga binatang yang ditemukan mati tragis yang penulis sebutkan diatas bukanlah kasus terakhir yang terjadi di Indonesia. Apabila situasi ini terus dibiarkan begitu saja, kasus-kasus yang membahayakan hidup dan kesejahteraan binatang di kebun binatang ini akan terus bertambah. Â Â
Sumber 1, 2, 3, 4, 5, 6,  7, 8, 9 dan 10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H