Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Pensiun untuk "Para Dewa" di Hong Kong

4 Februari 2021   12:00 Diperbarui: 4 Februari 2021   12:06 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari wawancara Wing-pong dengan BBC, ia menyatakan bahwa ia "ditakdirkan untuk melindungi patung dewa yang terlantar" dan apabila ia tidak melakukannya maka tidak akan ada yang melakukannya.  Wing-pong menambahkan ia melakukan hal ini karena diawali karena "ingin berbuat kebaikan dan tidak tahan melihat patung-patung ditinggalkan saja di tepi jalan". Bukan hanya mengumpulkan patung yang dilantarkan pemiliknya, Wing-pong juga membersihkan, memperbaiki patung yang rusak, hingga memberikan persembahan kepada patung-patung itu setiap hari. 

Terbukti bahwa berbuat kebaikan adalah obat yang manjur di masa tua, Wing-pong menyatakan setelah 30an tahun merawat patung-patung tersebut ia merasa lebih sehat dan setiap malam tidur dengan nyenyak dibandingkan dulu sebelum ia menggumpulkan patung-patung tersebut. 

Ribuan patung dewa dan buddha di A Sky Full of Gods and Buddhas | Foto diambil dari AFP/Anthony Wallace
Ribuan patung dewa dan buddha di A Sky Full of Gods and Buddhas | Foto diambil dari AFP/Anthony Wallace

Uniknya, Wing-pong bukan hanya menerima patung dewa dan Buddha di tempat ini. Ia juga menerima patung dari kepercayaan apapun, seperti patung dari agama Nasrani atau agama Hindu. Mengutip dari Wing-pong, ia menyatakan bahwa tempat ini adalah satu-satunya tempat di Hong Kong dimana Anda dapat melihat tempat berkumpulnya seluruh patung dari beragam kepercayaan dan agama.

Tidak peduli dari agama apapun patung tersebut, Wing-pong akan terus menjaga, merawat dan patung tersebut bahkan hingga ia tidak kuat lagi. Keputusan Wing-pong ini membuat tempat ini mencerminkan masyarakat Hong Kong yang multi-kultural dan multi agama, dengan perbaduaan budaya pengaruh dari Timur dan Barat.

Walaupun tidak terlalu dikenal oleh turis ataupun masyarakat Hong Kong, tempat ini kerap dikunjungi oleh mereka yang ingin menyumbangi patung mereka ataupun sekedar untuk berdoa. Tempat ini sekarang menjadi kuil terbesar di Hong Kong. Pemerintah Hong Kong pun tidak pernah menyatakan peraturan untuk melarang A Sky Full of Gods and Buddhas, walaupun menggunakan tempat milik pemerintah. Pemerintah Hong Kong hanya meminta agar patung-patung tersebut tidak menghalangi jalan.

Niat baik dari Wing-pong yang ia awali dari rasa tidak nyaman ketika melihat patung-patung yang ditelantarkan masyarakat Hong Kong menghasilkan sebuah tempat indah dengan keanekaragaman. Bukan hanya patung dewa ataupun patung Buddha, tempat ini bagaikan sebuah cerminan keanekaragaman di Hong Kong yang multi-kultural dan multi agama. 

Sumber: 1 dan 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun