Berita tentang pengkhianatan Kanselir Qin Hui akhirnya diketahui oleh masyarakat. Mendengar Jenderal Utama yang dikagumi oleh banyak masyarakat telah dibunuh karena sebuah tuduhan palsu, masyarakat Dinasti Song saat itu sangatlah sedih dan marah kepada Qin Hui.
Di saat yang bersamaan, saat itu ada seorang pedagang kaki lima yang bernama Wang Xiao Er dan Li Si yang sedang mencari ide untuk menjual makanan. Melihat kesedihan dan kemarahan masyarakat kepada Chin Hui, mereka mendapatkan ide apa yang harus mereka jual. Mereka menggoreng dua adonan tepung yang mirip dengan dua badan manusia yang merepresentasikan Qin Hui dan istrinya.
Kreasi mereka diberikan nama Char Hui (油炸檜) yang berarti Hui yang digoreng di minyak yang sangat panas. Wang Xiao Er dan Li Si kemudian mempromosikan kreasinya ini dengan teriakan “Dijual Hui Goreng!” yang menarik perhatian masyarakat. Bukan hanya menarik perhatian masyarakat yang penasaran apa itu Hui goreng, kreasi ini juga menarik perhatian Chin Hui. Ia marah besar dan mencari penjual Char Hui ini di pasar bersama dengan pengawalnya, tetapi masyarakat justru berkumpul bersama dan berteriak:
“Kau, Qin Hui, mengingatkan kami agar tidak pernah menjadi pengkhianat,
Pengkhianat tidak bisa kabur dari gerbang nereka,
Semua orang akan memakanmu, Qin Hui,
Pengkhianat sudah dimasak dalam minyak panas neraka sebelum meninggal.”
Mendengar teriakan dari masyarakat, Qin Hui dan pengawalnya dalam diam meninggalkan mereka. Walaupun terbukti telah melakukan pengkhianatan, Qin Hui dan istrinya hidup hingga masa tuanya tanpa ada hukuman dari Kaisar Gaozong.
Patung Qin Hui dan istri di Kuil Yue Fei
Terletak di Hangzhou, China, terdapat sebuah kuil yang dibangun untuk menghormati Jenderal Yue Fei. Kuil ini dibangun pada tahun 1221 oleh Dinasti Song, 79 tahun setelah Yue Fei dieskekusi mati atas tuduhan palsu Qin Hui. Selain dapat mengunjungi makam Yue Fei, terdapat patung Qin Hui dan istrinya yang sudah tua berlutut di depan makam Yue Fei.
Pengunjung yang datang kerap mengutuk, meludahi, bahkan mengencingi kedua patung ini. Ketika penulis mengunjungi Kuil Yue Fei beberapa tahun yang lalu, penulis juga melihat beberapa orang yang tempak sedang memarahi patung Qin Hui dan istrinya.