Bahan makanan yang diseludupkan dan dijual ke pasar gelap kebanyakan adalah produk kalengan berbahan dasar daging, karena saat itu daging asli sangat sulit ditemukan dengan harganya yang mahal. Daging kalengan ini menjadi alternatif untuk masyarakat Korea Selatan untuk menikmati rasa daging asli.
Produk kalengan berbahan dasar daging yang diseludupkan antara lain seperti spam, sosis, daging ham, dan kacang panggang dari Amerika Serikat yang dapat disimpan untuk jangka waktu yang panjang.Â
Daging kalengan ini tidak selalu dijual dalam bentuk baru atau masih didalam kemasan, tidak jarang daging yang dijual berbentuk sisa makanan yang dibuang dari militer Amerika Serikat. Selain membeli dari pos pertukaran, masyarakat juga mengais tempat sampah untuk mencari sisa makanan tersebut.
Walaupun begitu, masyarakat Korea Selatan tidak familiar dengan rasa daging kalengan ini dan mencari cara untuk membuat daging kalengan tersebut lebih cocok di lidah.
Caranya adalah dengan menambahkan gochujang (saus hasil fermentasi beras ketan dan bubuk cabai), kimchi dan kaldu ikan teri untuk menambah rasa kepada daging kalengan yang cenderung tawar dan tidak biasa dikonsumsi masyarakat Korea Selatan. Dari cara ini kemudian lahirlah budae-jjigae yang memanfaatkan daging kalengan hasil seludupan dan buangan dari pangkalan militer.
Sekarang, budae-jjigae dapat ditemui di seluruh penjuru Korea Selatan dan menjadi salah satu hidangan yang terkenal. Tidak perlu jauh-jauh ke Korea Selatan, budae-jjigae juga mudah ditemukan di restoran makanan Korea Selatan di kota Anda.
Jika Anda penggemar drama atau reality show dari Korea Selatan, pasti Anda pernah melihat para aktor menikmati budae-jjigae. Â
Hidangan ini menjadi bukti sebuah penyatuan budaya makanan dari Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Budae-jjigae juga sekaligus menjadi sebuah simbol atas perjuangan masyarakat Korea Selatan yang saat itu berusaha bertahan hidup pasca Perang Korea dengan berbagai cara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H