Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Budae-jjigae: Sejarah Kelam di Balik Hidangan Terkenal dari Korea Selatan

2 Januari 2021   20:48 Diperbarui: 5 Maret 2021   20:29 3353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budae-jjigae | Foto diambil dari www.wtable.co.kr

Di balik sebuah hidangan yang Anda nikmati, terdapat budaya dan identitas nasional yang ikut serta diaduk dan dimasak dengan bahan makanan lainnya. Anda juga dapat menemukan sejarah dan perjalanan panjang bagaimana sebuah hidangan tersebut dapat ditemukan, secara tidak sengaja atau memang sudah direncanakan matang-matang oleh sang koki. 

Tidak melulu mengenai sejarah yang memberikan kenangan indah, terdapat sebuah hidangan khas Korea Selatan yang memiliki sejarah kelam dari kesengsaraan dan kematian jutaan masyarakat Korea Selatan ketika Perang Korea di tahun 1950 hingga 1953. Hidangan tersebut adalah budae-jjigae.

Apa itu budae-jjigae?

Budae-jjigae, yang dalam bahasa Indonesia berarti sup pangkalan militer, adalah sebuah hidangan sup dari Korea Selatan yang dibuat dengan campuran daging ham, sosis, spam, kacang panggang, kimchi dan gochujang (saus hasil fermentasi beras ketan dan bubuk cabai).

Hidangan ini biasanya dimasak di sebuah kompor portable seperti shabu-shabu dengan berbagai macam tambahan topping sesuai selera. Hidangan yang memiliki sejarah hampir 68 tahun hingga sekarang masih digemari oleh masyarakat Korea Selatan, khususnya di kalangan anak muda.

Jika Anda pertama kali melihat hidangan ini mungkin ada sebuah kebingungan. Hidangan berwarna merah nyala ini memiliki aroma tajam dan rasa sebuah hidangan Korea Selatan. Namun penambahan bahan-bahan seperti sosis, kacang panggang, atau spam membuat Anda mempertanyakan alasan penambahan bahan yang 'asing' dan tidak ditemukan di hidangan tradisional Korea Selatan lainnya.

Perang Korea (Tahun 1950-1953)

Sejarah dari budae-jjigae dilatarbelakangi keadaan pasca Perang Korea yang melibatkan Korea Selatan dan Korea Utara di tahun 1953. 

Perang yang memakan jiwa sekitar 5 juta orang, dimana setengahnya adalah warga sipil, memberikan dampak besar kepada perekonomian dan kehidupan sosial di kedua negara. Jutaan warga sipil terluka, terlantar, terpisah dari anggota keluarganya, sekaligus mencoba mencari secercah harapan sambil membangun ulang kehidupan mereka. 

Dalam keadaan yang kacau pasca perang di Korea Selatan, terjadi kelangkaan kebutuhan dasar dimana salah satunya adalah bahan makanan. Salah satu bantuan hanya datang dari luar negeri, yaitu dari Amerika Serikat, yang pasca perang membangun pangkalan militer di Korea Selatan sebagai bantuan untuk melawan Korea Utara.

Bantuan makanan dari pangkalan Amerika Serikat menjadi salah satu sumber yang diandalkan oleh masyarakat untuk bertahan hidup pasca perang, mengandalkan cara legal hingga cara illegal.

Hasil seludupan dari pangkalan militer Amerika Serikat

Hidangan yang menyatukan budaya dari dua negara ini bermula dengan masyarakat yang mulai melakukan penyeludupan bahan makanan dari pangkalan militer Amerika Serikat. Pasar dan toko-toko yang menjual produk asal Amerika Serikat hasil seludupan mulai dibuka di sekitar pangkalan militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun