Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sarubobo, Jimat Keberuntungan Berbentuk Anak Monyet

17 November 2020   13:54 Diperbarui: 17 November 2020   13:56 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika berlibur ke berbagai negara, anda dapat dengan mudah menemukan jimat yang dijual dengan bebas khususnya di negara-negara Asia Tenggara. 

Salah satu negara tersebut adalah Jepang, dimana anda dapat dengan mudah membeli jimat atau omamori dan salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah sarubobo. 

Berbeda dengan omamori yang berbentuk seperti sebuah amplop kecil, sarubobo berbentuk seperti sebuah boneka manusia tanpa ekspresi wajah. 'Saru' sendiri berarti monyet dan 'bobo' berarti boneka dalam bahasa Jepang. 

Walaupun tidak terlihat sebagai monyet, 'saru' juga bisa berarti 'pergi' dengan maksud kesialan pergi dengan keberadaan sarubobo. Sarubobo juga dijual dengan berbagai macam bentuk dan dimensi.

Pada awalnya terdapat 3 tujuan dibuatnya sarubobo, yaitu untuk pernikahan yang awet, kesuburan dan persalinan yang lancar. Awalnya, sarubobo hanyalah dibuat berwarna merah dimana mengambarkan warna anak monyet. 

Kenapa anak monyet? Jawabannya karena monyet dapat melahirkan dengan mudah. Sekarang, ketika anda mengunjungi Kota Takayama, Prefektur Gifu, Jepang yang merupakan kampung halaman sarubobo, anda dapat menemukan sarubobo dengan berbagai warna. Warna tersebut memiliki artinya dan kegunaannya masing-masing, yaitu:

  • Merah: untuk keberuntungan dalam pernikahan dan keluarga
  • Emas: untuk keberuntungan dalam uang dan kesuksesan
  • Kuning: untuk keberuntungan dalam uang dan perjudian
  • Hitam: untuk keberuntungan perlindungan dari hal-hal jahat
  • Biru: untuk keberuntungan dalam studi dan pekerjaan
  • Hijau: untuk keberuntungan dalam kedamaian dan kesehatan
  • Ungu: untuk keberuntungan mendapatkan umur panjang dan kesuksesan
  • Silver: untuk keberuntungan dalam persahabatan dan talenta
  • Pink: untuk keberuntungan dalam percintaan
  • Jingga: untuk keberuntungan dalam persahabatan dan banyak keturunan

Menurut tourguide yang membawa saya ke Kota Takayama, ia bercerita bahwa sarubobo ini awalnya merupakan boneka yang biasanya dibuat oleh nenek-nenek di daerah sana dari kain bekas membuat pakaian untuk cucunya. 

Bahan dari kain bekas ini juga menjelaskan bagaimana sarubobo tidak memiliki ekspresi wajah dan memiliki bentuk yang sederhana, yang mungkin sulit untuk dibuat saat itu.

Sarubobo yang digantung di depan pintu masuk kuil (foto diambil dari Japan Info https://jpninfo.com/20110)
Sarubobo yang digantung di depan pintu masuk kuil (foto diambil dari Japan Info https://jpninfo.com/20110)
Dari Wikipedia juga menceritakan hal yang sama, ditambahkan dengan informasi bahwa ketiadaan ekspresi wajah sarubobo ini memberikan kesempatan untuk pemiliknya membayangkan ekspresi sarubobo tersebut. 

Ketika anda sedih, anda bisa membayangkan sarubobo itu sedih juga, dan begitu juga ketika anda senang. Sedangkan legenda dari Takayama menceritakan bahwa sarubobo ini dibuat ketika Perang Dunia 2, yang tentu adalah saat yang sulit dan sedih, tetapi mereka tetap tidak mau membuat boneka tersebut ekspresi sedih sehingga ekspresi tersebut dibuat kosong.

Sarubobo ini bisa menjadi pilihan yang tepat ketika anda berliburan ke kota Takayama, dimana sarubobo ini hanya dapat ditemukan di kota ini saja. Sarubobo bisa menjadi suvernir atau oleh-oleh untuk orang terdekat anda, tetapi jangan lupa memilih sarubobo menurut warnanya,ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun