Mohon tunggu...
Wurry Parluten
Wurry Parluten Mohon Tunggu... wiraswasta -

Nama lengkap saya Wurry Agus Parluten. Saya manusia Indonesia biasa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

President Hacker

19 Agustus 2015   03:26 Diperbarui: 19 Agustus 2015   03:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebenarnya, saya tidak begitu paham apa itu "hacker"? Ketertarikan akan keyword ini dimulai ketika nongkrong dengan mereka yang getol dengan komputer. Hacker, sebuah kata yang sebenarnya mengacu pada konotasi negatif. Kesannya, bahwa hacker adalah orang yang merusak sistem di komputer. Enak ngomongnya begitu-lah, kira-kira. Soalnya, basic saya bukan berhubungan dengan komputer. Jadi istilah ini muncul hanya agar bisa ikutan nimbrung dengan ahli-ahli komputer waktu itu. Satu hal yang menarik bagi saya adalah, kenapa "hacker" itu berkesan "keren"? Terutama bagi mereka yang masih muda.

Searching mengenai hacker dimulai dengan mencari kata kuncinya di google. Memang konotasi negatif itu benar-benar terasa. Uniknya, ini tidak membuat anak muda menjauh dari kata kunci ini. Saya jadi ingat pembicaraan beberapa tahun lalu tentang definisi hacker, bahwa hacker, adalah orang yang menyusup masuk ke sistem jaringan internet dengan tujuan mengetes keamanan suatu tempat di internet. Jadi dia memecah kode keamanan alamat situs tertentu, lalu memberitahukan ke pemilik situs tersebut, bahwa keamanan situsnya rentan untuk dibobol. Tujuan dia melakukan ini adalah, untuk eksistensi diri. Dalam artian, ketika hacker berhasil menembus keamanan situs tersebut, dia pun semacam punya tanggung jawab untuk mencari jalan keluar-nya. Jadi hacker bukanlah sesuatu yang berkonotasi negatif, karena dia adalah orang freelance di dunia maya yang berhasil membuat semacam "alert" bagi situs-situs tertentu. Dengan eksistensi itu-lah kemudian dia berbagi ilmu ke yang lain, guna meningkatkan kualitas keamanan sebuah situs. Satu kalimat menarik tentang hacker, bahwa keyword ini dekat dengan istilah "nakal-nya anak muda".

Pada "Indonesia Security Conference 2011" saya melihat ada banyak potensi anak muda yang tertarik dengan dunia hacker, tapi satu hal, mereka jarang ada yang berani bertanggung-jawab. Satu pertanyaan dari ahli key-bumping (lupa namanya), yang kira-kira begini... "Jika kita membobol ATM, kira-kira siapa yang akan bertanggung jawab?". Tak ada satu pun anak muda yang berani mengacungkan jari, karena mereka sadar, bahwa ini tidak main-main. Eksperimen membobol ATM itu pun tidak dilanjutkan, karena memang bukan di situ esensi dari pertemuan tersebut. Saya pun berkesimpulan bahwa, inti dari menjadi hacker adalah rasa "tanggung jawab". Mungkin inilah yang menjadi sebab munculnya istilah "ethical hacker", yang sampai sekarang pun saya belum ngeh, arti sebenarnya apa. Jadi bisa disimpulkan bahwa, "boleh jadi hacker, asal bertanggung jawab".

Maka seiring berjalannya waktu, saya pun menemukan ketertarikan dengan dunia hacker lewat "keyword". Sesuatu yang sebenarnya bukan hal baru, tapi tetap menarik untuk dibahas. Awalnya saya melakukan ini lantaran penasaran dengan cara kerja google. Dan memang sekitaran 2011 atau 2012 (lupa persisnya), google mengumumkan tentang "How Search Engine Works?". Makin dalam dengan keyword, saya pun jadi tahu istilah "google bomb", yang konon sempat membuat heboh urusan pemilu di luar negeri sana. Ketika titik eksperimen ini mulai berbalik, saya menemukan sesuatu yang sederhana lewat tulisan berjudul, "How Google Help Your Movie Title?". Mulai dari sinilah saya bisa "keep it together" ke apa-apa saja yang pernah saya pelajari dari kata "hacker". Ya, sederhananya begini. Dengan keyword yang tepat, kita bisa mencari sesuatu dengan cepat. Ibarat kalau dulu belajar Bahasa Inggris, kemampuan vocabulary, begitu kira-kira. Selain itu, pengalaman dengan keyword ini membantu saya memahami poin-poin yang saya suka di sebuah tulisan. Ternyata ini berguna sekali, apalagi akhir-akhir ini saya ketemu keywords baru yang bernama "mapping mind" dan "life hacking".

Ternyata dunia hacker itu luas, alias, kata "hacker" berkembang mengikuti tuntutan zaman. Sekarang tinggal pintar-pintar kita berselancar di dunia maya, mencari apa-apa yang kita butuhkan. Karena tuntutan zaman yang serba cepat, kita tidak perlu untuk tahu segala hal. Cukup dari satu keyword, lalu berkembang ke arah yang kita butuhkan di dalam hidup. Begitulah cara kerjanya, kira-kira. Dan saya yakin, semua pasti bisa.

(Gelumbang, Sumatera Selatan, Indonesia / 19 Agustus 2015)

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun