[caption id="attachment_318477" align="aligncenter" width="281" caption="http://bit.ly/M1UZnE"][/caption]
Saya itu bingung, sebenarnya enak menulis dengan kata budget atau bujet? Kalo ditulis dengan kata budget, nanti dibilang sok-sok inggris. Kalo ditulis dengan kata bujet, emang itu kata dalam bahasa Indonesia? Kenapa saya akan membahas ini, buat jadi patokan para Produser film Indonesia yang akan berproduksi di tahun 2014 ini.
Ini dia data penonton film Indonesia tahun 2014 per 26 Januari 2014. Biar lebih afdol, bisa cek website-nya di sini. Saya sengaja printscreen, soalnya begitu data baru masuk, tabel akan berubah. Jadi saya musti menghitung selisihnya. Asumsi pendapatan film-film tersebut begini...
Malam Suro di Rumah Darmo = 34.424 x 30.000 rupiah = 1.032.720.000 rupiah.
Princess, Bajak Laut & Alien = 14.792 x 30.000 rupiah = 443.760.000 rupiah.
Pukulan Maut = 11.623 x 30.000 rupiah = 348.690.000 rupiah.
Kau & Aku Cinta Indonesia = 4.749 x 30.000 rupiah = 142.470.000 rupiah.
CATATAN : Kalo ada yang meleset, tolong dikonfirmasi. Kenapa film Malam Suro di Rumah Darmo yang sekarang menduduki peringkat ke atas. Menurut saya kekuatannya terletak di trailer. Mari kita bandingkan trailer ke-4 film tersebut, yang sudah pasti beredar di youtube.
Malam Suro di Rumah Darmo Trailer
Princess, Bajak Laut & Alien Trailer
Kau & Aku Cinta Indonesia Trailer
Kenapa saya repot-repot membuat tulisan ini? Pakek acara ngitung-ngitung duit segala. Sebaiknya baca yang ini dulu aja, deh...
Logika Menghitung Pendapatan Film Nasional
Promosi adalah bagian penting dari market film nasional. Kalo ingin tahu bagaimana dunia promosi film di Hollywood? bisa kita lihat di film The Holiday. Cameron Diaz punya PH kecil, yang special membuat trailer-trailer film. Jadi tidak menutup kemungkinan, ke depan akan ada PH-PH kecil yang khusus membuat trailer agar bisa memikat masyarakat luas. Atau mungkin sekarang sudah ada banyak di Indonesia?
Udah, segitu dulu aja, deh. Semoga di tahun 2014 ini, film Indonesia bisa berjaya di negeri sendiri. Kenapa bisa begitu? Kalau bukan kita yang menonton film Indonesia, terus siapa lagi?
(Sekitaran Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta / 27 Januari 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H