[caption id="attachment_324875" align="aligncenter" width="360" caption="http://on.fb.me/1evxFFw"][/caption]
Ceritanya, saya lagi demen maen Pou. Permaenan yang beberapa minggu ini bikin heboh Mbak Uyi dan Adek Imi. Supaya dibilang ayah ganteng, mau gak mau saya ikutan maen. Ceritanya, belajarlah saya sama mereka.
Sambil maen saya mikir, kok ruangan yang ada di rumah Pou terbagi menjadi enam, ya? Ruangan-ruangan itu, antara lain:
1. Bathroom (Kamar Mandi)
2. Game Room (Ruangan Bermain)
3. Kitchen (Dapur)
4. Lab (Laboratorium)
5. Hall (Aula)
6. Bedroom (Kamar Tidur)
Yang unik itu adalah “Lab”, ternyata ruangan itu khusus berisi ramuan obat-obatan untuk Pou. Kebayang jadinya, kalo sebuah rumah ada semacam ruangan khusus untuk obat-obatan itu. Mungkin bukan laboratorium seperti yang ada di Pou, tapi semacam tempat menyimpan rempah-rempah alami untuk mengobati berbagai macam penyakit. Seru mungkin.
Ada yang seru lagi dari permainan ini, ternyata, cara mencari uangnya dengan mengikuti berbagai macam permainan yang ada di sana. Mulai dari mengendarai mobil, terus mencari kesamaan, dll. Saya suka karena Pou mendapatkan uangnya dengan cara bermain. Andai mendapatkan uang bisa dengan cara bermain, kayaknya seru.
Anak-anak dilatih untuk me-manage keuangan agar bisa membeli barang-barang kebutuhan Pou. Mulai dari makanan, minuman, bahkan untuk urusan gaya. Bener-bener seperti yang ada dalam kehidupan nyata.
Tapi nggak enaknya satu, saya yang udah capek-capek main game, mereka malah yang belanja sampai saya sendiri kaget... Lho? Kok duitnya habis, sih? Hehehehe...
(Gelumbang, 26 Februari 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H