[caption id="attachment_345207" align="aligncenter" width="300" caption="on.fb.me/1nL8Yey"][/caption]
Waktu kecil, yang namanya wanita tercantik di Indonesia pastilah Emak kita. Maklum, kalo nggak bilang dia cantik, nanti kita nggak dikasih mimik. Usia-usia belum sekolah, mulai deh melirik anak tetangga. Masuk usia sekolah, jadi tahu bahwa yang namanya cantik itu ada banyak. Ada yang cantik karena suka bagiin makanan, ada yang cantik karena mamahnya baik, ada juga yang cantik lantaran hobi senyum ke kita. Mungkin dianggap kita lucu ngkale, ya? Jadi bikin senyum-senyum unyu gitu.
Laen lagi saat kita rajin nonton TV, jadi mulai tahu bahwa yang namanya cantik itu ternyata Fatin. Terus ada Raisa. Teruuus... Pokoknya yang ada di TV-TV semuanya cantik dan bikin kita bingung. Mana yang bener-bener cantik?
Memasuki usia remaja mulai sadar, bahwa yang ada di TV itu ternyata cuman khayalan. Kecuali kalo kita tetanggaan sama artis, itu berarti kenyataan. Berhubung cuman khayalan, maka definisi cantik pun kembali ke sekolah. Mulai dari guru cantik, cewek paling cantik di sekolah, sampai emaknya temen yang cantik (kelainan, nih).
Udah dewasa dan mau nikah jadi mikir lagi... Wah! Berat nih kalo sibuk nyari yang cantik terus, belum tentu dia mau sama kita. Ujung-ujungnya nyari yang ada aja, deh. Adanya di depan mata yang model begini, ya udah kawinin aja.
Dari tulisan di atas gue jadi mikir, emangnya orang paling cantik di Indonesia tuh siapa? Pertanyaan yang sebenarnya sulit untuk dijawab, lantaran kecantikan Indonesia itu unik. Ada yang suka sama cewek yang hidungnya mungil, katanya, enak kalo buat dicubitin. Ada yang suka sama cewek item manis, soalnya yang namanya manis pasti nggak abis-abis. Ada yang suka sama yang putih, sampe-sampe urat di tangannya keliatan.
Nyaris satu tahun yang lalu, gue menulis tentang Putri Indonesia. Tadinya gue empet banget untuk urusan yang satu ini, tapi semenjak kenal sama Putri Ayudya, gue jadi tau bahwa untuk menjadi cantik itu butuh perjuangan. Mulai dari perjuangan merawat diri, perjuangan agar menjadi cerdas, bahkan perjuangan untuk menjaga harga diri.
Di Indonesia ini penting banget yang namanya harga diri, terutama perempuan. Makanya kalau ada istilah “perempuan dicampakkan”, terdengar seperti hina banget. Tapi kadang-kadang gue mikir juga, emangnya kenapa kalo dicampakkan? Emangnya seorang perempuan yang jatuh nggak bisa bangkit lagi?
Tiba-tiba gue inget film “Evita” yang dimainkan oleh Madonna. Terlepas itu fiksi, tapi diangkat dari kisah nyata seorang istri presiden. Seinget gue, itu film menggambarkan betapa miskin dan hinanya Evita di mata orang-orang, sampai kemudian dia bisa membuktikan, bahwa dirinya bisa menjadi ibu negara.
Jadi kalo menurut gue, sih... Nggak penting siapa yang paling cantik. Yang penting, apakah kecantikan itu berguna untuk orang yang ia cintai?
#TumbenBijak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H