Mohon tunggu...
Rahmi Hastari
Rahmi Hastari Mohon Tunggu... -

Belajar menulis agar semakin kreatif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Omar Dhani in My Memory

20 Desember 2013   18:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Satu adegan kecil yang tak bisa dilupa, adalah saat Gasrul tiba-tiba bangun dan pergi ke belakang rumah di tengah-tengah cerita Pak Omar. Kami semua kaget melihat tingkahnya, terutama saat Pak Omar yang langsung menunjuknya dan berteriak “Hey! Kamu mau kemana?!”

Ternyata Gasrul mau ke kamar kecil, tapi entah mengapa ia tidak ijin dulu tapi malah ngeluyur ke belakang. “Memangnya kamu tau kamar mandinya di mana?! Tanya dulu, jangan main nyelonong masuk saja!” bentak Pak Omar, sementara saya dan Darto hampir tak bisa menahan tawa.

Tak hanya bentakan Pak Omar, Gasrul pun mendapat pelototan marah Bang Nuku. Saat pulang, Bang Nuku memarahi Gasrul karena berlaku tak sopan di rumah seorang priyayi. “Beliau itu bangsawan, kamu orang Jawa tapi kok ga ada sopan santunnya,” begitu kira-kira omelan Bang Nuku.

Tapi saya akui keberuntungan Gasrul, karena dia jadi bisa tur melihat-lihat rumah Pak Omar. Soalnya kamar mandinya ternyata ada di lantai dua, meskipun Pak Omar menyuruhnya menunggu putrinya mengantar, tapi Cah Badung itu tetap saja ngeluyur sendiri naik ke lantai dua. Membuat Pak Omar dan kami semua geleng-geleng kepala….

Pluit, 28 Juli 09

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun