Mohon tunggu...
Armin Yubu
Armin Yubu Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Other outsider

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bila Usaha Tak Pernah Menghianati Hasil

5 Oktober 2020   08:03 Diperbarui: 5 Oktober 2020   08:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah saya penjual ikan keliling. Ibu saya penjual sayur keliling. Sebelumnya mereka berdua berjualan pakai motor dan sepeda. Karena mobil itu, sekarang mereka bisa jalan bersama untuk berjualan," kata Ashari.

Kisah sama juga dilakoni oleh Albar (26), pemuda asal Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Agustus 2020, ia juga telah resmi diangkat menjadi Wakil Supervisor di Divisi Furnace Departemen Ferronickel PT SMI.

Di awal karir ayah satu anak ini, juga pernah terlintas dalam pikirannya untuk resign saja. Alasannya hampir sama. Penghasilan yang tidak sebanding dengan beban dan resiko kerja yang mereka lakukan di lapangan. Bisa dibilang, upah awal yang ia terima ketika itu bahkan tidak mampu membiayai kebutuhan dirinya sendiri.

Albar menuturkan, awal karir bekerja sebagai kru checker tahun 2014. Sebagai kru checker, sehari-hari Albar bertugas untuk mengisi calcine ke dalam furnace atau tanur. Selain itu, ia juga wajib setiap hari memeriksa dan mengukur temperatur air pendingin skimming dan tapping.

Baik Ashari dan Albar mengatakan, pekerjaan yang mereka lakukan di awal karirnya itu membutuhkan konsentrasi dan kedisiplinan tinggi. Lengah sedikit saja, berpotensi besar menimbulkan bahaya baik bagi dirinya maupun rekan-rekan kerjanya. Setiap hari, keduanya juga harus terpapar suhu panas yang ditimbulkan dari proses peleburan di furnace.

Setelah dua tahun lamanya bekerja, Albar yang merupakan sulung dari enam bersaudara ini diperhadapkan antara dua pilihan. Saat itu, tahun 2016, ia telah resmi menjadi suami. Pilihan pertama, resign dan mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik, pilihan kedua tetap bertahan karena telah bertambah beban yang harus ia nafkahi.

Akhirnya ia memilih untuk tetap bertahan. Ia yakin bahwa penghasilan yang ia terima tidak selamanya seperti itu pasti akan berubah. Dan pastinya, karirnya juga akan naik.

Keyakinan atas pilihannya itu kemudian berbuah manis. Tahun 2017, dirinya diangkat sebagai Wakil Foreman. Kemudian awal tahun 2019, ia naik menjadi Foreman. 

Meski demikian, jabatan barunya itu tak membuat Albar besar kepala. Ia tetap menghormati, menghargai dan menjaga komunikasi yang baim dengan rekan-rekan kerjanya, karena ia sadar beban kerjanya akan semakin bertambah seiring dengan kenaikan jabatan baru.

"Tepat pada perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 2020 ke 75 tahun lalu, saya bersama Ashari dipercaya menjadi Wakil Supervisior," urai suami dari Nur Afni ini.

Keduanya mengaku sangat bersyukur. Pencapaian yang mereka peroleh saat ini, adalah buah dari kerja keras, loyalitas, tekad yang kuat, disiplin yang baik, dan tak lepas doa-doa dari keluarga masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun