Mohon tunggu...
Aida Fitria
Aida Fitria Mohon Tunggu... -

jendelakayu18.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketahuilah, Aku Masih Mencintaimu

2 November 2014   02:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Barusan, aku melihat tulisanmu. Berisi ucapan selamat ulang tahun buat adikmu. Aku tidak peduli akan ulang tahun adikmu, sungguh. Hanya saja, sekitar 5 detik setelah aku membacanya aku terdiam, memikirkanmu.

Apa yang sedang kau lakukan? Kau sehatkah? Bagaimana dengan rencana-rencana hidupmu beberapa bulan lalu? Apa kabar hatimu? Ah, pertanyaan terakhir harusnya aku tanyakan pada diriku, ya kan?

Mengenai 5 detik itu, begini, aku berfikir kenapa saat melihat sesuatu tentangmu hatiku kembali bergetar sedikit. Hanya sedikit jika aku mampu menahannya.

Sudah 10 bulan yang lalu, harusnya hatiku sudah tidak sesakit dua tiga bulan awal kau pergi meninggalkanku, tapi ini sungguh, aku berani bertaruh perasaan ini masih sama seperti 10, 15, atau 20 bulan yang lalu hanya saja aku mulai mampu menutupinya didepanmu. Entah kau sadar atau tidak.

Tulisan ini, ah apalah artinya.

Aku tidak berharap kau akan membacanya, hanya akan memalukanku saja.

Jika aku amati tampaknya kau jauh lebih bahagia sekarang. Entah itu juga caramu menutupi atau tidak.

Pernahkah kau berfikir akan dicintai oleh wanita sepertiku? Kalaupun pernah mungkin kau tidak akan perduli. Terkadang pemahamanku akan mu membuatku sakit jiwa. Sungguh aku memahamimu lebih dari siapapun.

Aku tidak tau akan sampai mana ini, semua ini. Aku tetap berdiri disini sementara kau berkeliaran mengejar keinginanmu.

Taukah kau, aku hampir-hampir menuhanimu. Tapi untung saja sedikit bagian otakku yang masih sehat mengingatkanku saat aku merasa sebagian besar hatiku sudah tidak sehat.

Dan sekarang, aku berusaha melepaskan satu persatu tali yang menyelubungi hatiku.

Kalaupun nanti, misalnya aku sudah mampu mengabaikanmu, percayalah kau masih ada disini, di memori terdalam di otakku. Jauh dibawah alam bawah sadarku.

Jangan takut, aku tidak akan melupakanmu. Aku hanya akan mengabaikanmu, tak kuasa aku melupakan pria yang sangat aku cintai saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun