Usai Temanggung masih ada Kranggan. Melewati Secang, kota di antara Magelang Semarang. Kota Secang merupakan persimpangan jalur tengah memotong apakah akan ke arah utara (Semarang) atau selatan (Magelang-Yogyakarta).
Saya membelok ke selatan arah Magelang. Hanya sekitar 10 km dari Secang sampailah ke Magelang. Magelang punya ciri. Ada RSJ ( rumah sakit jiwa) yang cukup besar. RSJ ini luas, bangunannya antik dan megah peninggalan Belanda. Terletak di awal masuk kota dari arah utara. Delain RSJ Magelang memiliki AKBRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) eh sekarang berubah jadi Akademi Angkatan Darat. Akademi ini satu-satunya di Indonesia. Pak SBY alumni dari akademi ini. Juga Pak Wiranto mau pun capres dari Gerindra Prabowo. Gunung atau bukit Tidar yang konon pakunya pulau Jawa juga menjadi penanda Kota Magelang.
Magelang sekarang punya branding atau penamaan diri Magelang Kota Sejuta Bunga. Tampaknya julukan ini tepat juga. Sepanjang jalan ada bunga yang menghias tepi-tepinya. Juga taman yang indah tertata di bekas rel kereta api.
Kota ini tak kalah bersih dari Temanggung. Udaranya sejuk. Alun-alun tertata dan bahkan indah dengan ciri menara air milik PDAM di salah satu pojoknya. Banyak bangunan peninggalan Belanda yang terawat. Termasuk gedung yang ada di RINDAM Diponegoro.
Makanan khas Magelang tahu kupat. Yang terkenal ada di dekat alun-alun. Ada milik Pak Slamet mau pun warung-warung tahu kupat yang lain. Tahu kupat terdiri dari tahu goreng, ketupat iris, kol, taburan seledri dan bawang goreng kemudian disiram bumbu sambal kacang. Tak lupa ada kerupuk kanji warna-warni. Harganya terjangkau antara delapan ribu sampai sepuluh ribu rupiah. Rasanya segar, pedas, manis.
Selain tahu kupat ada juga gethuk trio yang telah tersohor. Gethuk ini terbuat dari ketela pohon atau singkong dengan diberi tiga warna. Rasanya manis dan lembut. Banyak dijual di toko oleh-oleh atau toko kue.
Nah tak terasa perjalananku telah sampai. Dari alun-alun terus ke pasar Cacaban, karena jalan menuju kampung sempit kulanjutkan dengan baik becak. Sampailah ke rumah adikku dan disambut dua ponakanku. Misi penjemputanku telah berhasil.
Perjalanan yang menyenangkan dengan panorama yang menawan.
Bude Binda
Banjarnegara, Rabu 19 Desember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H