Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guruku Sibuk Sekali

9 Mei 2012   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Bude Binda

Ku  keluar dari kantor berjalan  menuju ruang kelas. Berpapasan dengan Bu Tari yang akan ke laboratorium komputer untuk mengajar TIK. Tak ada tatapannya atau sapanya untukku, karena matanya menatap telepon seluler di tangannya, dan jari jemarinya lincah memencet huruf-hurufnya. Barang kali membalas layanan pesan singkat atau justru akan mengirim pesan.

Sementara hari ini kantor lebih ramai karena beberapa guru yang kemarin mengantar piknik anak-anak kelas 9 sudah bisa bertugas lagi di sekolah.

Saya malas, bahkan  hanya mendampingi saja kapok. Banyaknya anak yang mabuk di perjalanan membuatku tak sanggup untuk ikut piknik. Cukuplah 5 tahun sekali. Atau 10 tahun sekali.

Melantur juga ya anganku, kelas yang kumasuki 7B. Satu kelas hanya berpenghuni 18 anak. Tak sampai 20, karena ada  saja yang keluar alias drop out. Pelajaran berlangsung biasa saja. Hari ini mempelajari menulis cerpen, sekalian berlatih menulis kalimat langsung. Kuberi contoh dengan melontarkan pertanyaan untuk Bayu. "Bayu, mengapa kemarin kamu tidak masuk?" . Bayu menjawab, "Bangun kesiangan Bu".

Dua kalimat itu kutulis di papan tulis sebagai contoh kalimat langsung.  Anak-anak kuberi tugas untuk menanyai teman satu bangku dan menulis  kalimatnya dengan cara menulis kalimat langsung. Setelah lancar dan bisa dengan tanda baca yang benar, barulah mereka mengerjakan tugas menulis cerpen dengan ada kalimat percakapan atau kalimat langsung di dalamnya.

Apakah aku mengerjakan tugasku sebagai seorang pendidik dengan penuh passion seperti yang sering kubaca? Entahlah, kadang aku begitu rajin menatap arloji di pergelangan tanganku dan sibuk menghitung berapa lama lagi hari ini bel akhir pelajaran berdentang.

Justru semangatku tumbuh  dan seperti tak ada bosannya saat ku menulis, memang tulisanku sederhana saja tak sehebat teman-teman lain, namun passsion mungkin itu yang kurasakan saat gairah meletup-letup di depan laptop untuk menulis, memencet tombol publish dan harap-harap cemas menanti respon pembaca.

Akhirnya setelah pembelajaran berjalan 2 X 40 menit, bel berdentang tanda usai pelajaranku di kelas 7 B.Masih ada 3 kelas yang hari akan kumasuki. Semangat.

Apakah tugasku sudah kulaksanakan dengan baik, dengan penuh dedikasi, dengan seluruh tubuh dan pikiranku  hadir di sini? Bukan mengembara ke sana-sini, bertelepon ria, bahkan konon ada yang mengajar sambil main facebook! Waduh, muridnya akan berkomentar "Guruku sibuk sekali, matanya tak lepas dari lap top, berkali-kali ke luar kelas untuk bercakap-cakap di telepon, sebentar-sebentar mengirim sms, besok tak berangkat karena sibuk berbisnis, kapan guruku mencurahkan waktu untuk kami biar kami jadi anak pintar, cerdas, santun?"

BUDE BINDA

Rabu, 9 Mei 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun