Saya bukan guru teladan atau guru jempolan, saya guru biasa. Yang sama seperti guru lain kadang tidak sepenuhnya melaksanakan kewajiban seorang guru. Hanya saja saya berprinsip tidak mau menggunakan LKS dalam pembelajaran dan selalu berusaha menyusun rencana (Prota, Promes, Silabus, RPP) sendiri, tidak copy paste. Tuntutan terhadap kinerja guru kini besar karena kesejahteraan mereka telah ditingkatkan dengan adanya sertifikasi. Jika masih bekerja asal-asalan dengan hasil ala kadarnya, siapa lagi yang mau dijadikan kambing hitam?
Masih ada tentang Ujian Nasional. Seperti apa pelaksanaannya bagaimana guru "dipaksa" memberi nilai tidak wajar untuk Ujian Sekolah agar siswa bisa lulus 100 % walau UNnya tidak 100 %? Disambung lagi kapan-kapan.
BUDE BINDA
Banjarnegara, Senin 1 Agustus 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H