Tadi pagi saya bangun Subuh. Tubuh yang lelah sehabis menengok Bu Widya teman saya yang habis operasi jantung. Alhamdulillah setelah dioperasi di RSCM oleh dokter ahli jantung Bapak Muhamad Yamin, kondisinya membaik, sedang pemulihan. Tadi malam saya ketiduran, belum makan malam, belum minum obat pilek, dan juga belum sikat gigi. Saking lelahnya tubuh rebah di kasur, terus tidur sampai Subuh.
Bangun saya pun ke kamar mandi cuci muka, sikat gigi. Menyalakan kompor untuk mendidihkan air. Saya sudah punya sayuran kentang, di kulkas ada tahu serasi yang dibeli suami di Bandungan saat pergi ke Semarang. Ada pula beberapa bungkus tempe. Saya pun memotong tempe, tahu setelah dicuci bersih dan mengupas kentang. Setelah semua dipotong saya goreng dulu ketiga bahan masakan ini. Bumbu yang dihaluskan cabe merah, tomat, bawang merah, bawang putih, sedikit teras, dan sedikit jahe, kemiri, garam. Bawang merah juga diiris. Daun bawang atau muncang (loncang) saya iris agak panjang.
Setelah bumbu siap, wajan dituangi minyak diletakkan di atas kompor yang telah dinyalakan apinya. Masukkan irisan bawang merah, setelah berbau wangi, masukkan bumbu halus, ebi, daun salam dan daun jeruk purut. Kemudian masukkan daun bawang, tempe, tahu dan kentang yang telah digoreng, aduk-aduk dan beri air kira-kira satu cangkir. Masukkan gula merah secukupnya. Beberapa saat kemudian setelah bumbu meresap, angkat wajan. Masukkan sambal goreng ke piring saji, sambal goreng siap disantap dengan nasi putih hangat. Hemm....rasanya enak!
Banjarnegara, Jumat 13 Mei 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H