Sekarang setelah saya kembali ke Banjarnegara dan bekerja jadi guru saya masih suka ke perpustakaan. Saya jadi anggota perpustakaan daerah yang ada di depan SMA 1 Banjarnegara di Wangon. Buku yang saya pinjam antara lain novel Ketika Cinta Bertasbih, Novel Mahadewa Mahadewi karya Nova Riyanti Yusuf yang bagus banget. Karya-karya Fira Basuki (Atap, Biru). Termasuk Petir karya Dewi Lestari. Saya membaca Da Vinci Code yang menghebohkan itu.
Ada pula pengarang India yang jadi favorit saya Chitra Banerjee Divakaruni. Saya membaca, Sahabat Sehati dan Dewa Obat-Obatan (agak lupa sih judulnya).
Bahkan juga baca novel yang difilmkan dengan judul Slumdog Millioner.
Favorit saya sepanjang masa juga ada: Agatha Christie! Saya baca semua novelnya yang jadi koleksi perpustakaan daerah. Saya juga beli satu novelnya yang berjudul Kereta Biru Ekspress. Hercule Pirot dan Miss Marple selalu jadi tokoh cerdas pemecah misteri pembunuhan yang rumit. Menurut saya sih Agatha Christie belum tergantikan jadi ratu penulis novel misteri sampai sekarang.
Penulis masa kini yang fenomenal Ayu Utami saya baca bukunya Saman, Larung, Si Parasit Lajang, Bilangan Fu. Demikian pula Dewi Lestari yang kumpulan cerpennya juga sangat menarik Filosofi Kopi. Jenar Mahesa Ayu juga saya baca Mereka Bilang Saya Monyet.
Membaca memang membuka wawasan kita tentang dunia dan manusia yang menghuninya dengan segala permasalahannya. Dengan banyak membaca kita tidak menjadi katak dalam tempurung.
Ayo Membaca!
Banjarnegara, Kamis 7 April 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H