Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Taman Rumput Mungil

10 Maret 2011   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama saya ingin membeli rumput. "Membeli rumput Bu?", teman saya Bu Indri heran mendengar saya bilang pengin beli rumput. "Rumput gajah mini untuk taman depan rumah". Barulah dia mengerti maksud saya.

Mengapa keinginan saya beli rumput tertunda? Karena uang saya banyak yang sudah dipakai  untuk membayar langganan Kompas dan Suara Merdeka , koran untuk peprustakaan sekolah. Juga beberapa foto copy yang belum bisa diganti kuitansinya dengan uang. Gara-garanya , pencairan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) terlambat.

Baru kemarin BOS cair dan bisa diambil  di bank  . Bendahara BOS punya uang, dan tadi pagi saya diberi uang ganti kuitansi yang telah saya talangi dulu.

Akhirnya kepala saya yang pusing, sedikit sembuh. Punya uang lagi, bisa beli beras, bisa beli rumput gajah mini untuk taman di depan rumah mungil tipe 45 .

Rumput gajah mini sudah kutanya harganya pada penjual tanaman hias, 1 meter persegi Rp15.000,00. Kalau diantar sampai tempat Rp17.000,00. Ternyata terjangkau, kukira harganya mahal sekali. Rumput yang kubutuhkan sekitar 6 meter persegi saja . Semoga besok sepulang sekolah bisa ke penjual tanaman, membayar rumput, membayar anggrek bulan ungu yang sudah kupesan. Harga anggrek Rp40.000,00.

Taman yang kudambakan, berumput hijau, ada mawar, anggrek, alamanda, kana, iris. DI sebelah rumah kutanam pohon jambu biji merah. Akan kutanam pula sirsak, mangga dan rambutan. Hemm....kelak rumahku hijau, sejuk rimbun. Di pojok ada rumpun bambu kecil.

Taman indah yang mengikat mata, membuat jatuh hati yang memandangnya, taman impian di depan rumah mungil yang membahagiakan, semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun