Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Batik Gumelem Indah Mempesona

15 Januari 2011   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua kain sedang dijemur dalam proses pewarnaan alami dengan daun kangkungan   , warnanya hijau kecoklatan.

Pada dasarnya proses membatik ada beberapa tahap ; membuat pola, membatik, mewarnai, membersihkan lilin dari kain. Itu proses sederhananya. Jika pewarna  alami, bisa memakan waktu seminggu untuk mencelup ke warna, ke air penguat ( air kapur sirih)  ke rebusan pewarna alami lagi dan seterusnya. Pewarna alami antara lain; daun kangkungan, sabut kelapa, secang.

Motif batik ada 3 macam, tradisional seperti kawung, sido mukti, parang. Khas Banjarnegara misal : candi Dieng, Banjarnegara gilar-gilar, salak. Kontemporer seperti Lahar Merapi , bola dan lain-lain sesuai hal yang sedang terjadi dan populer.

Nah setelah panjang lebar wawancara waktunya untuk belanja! Dasar ibu-ibu , merek heboh memilih karena bingung banyak pilihan bagus-bagus jadi mau pilih yang mana nih?

Saya yang sudah pernah ke Gumelem sebelumnya segera mencari kain batik yang dulu saya taksir. Kain batik tulis ini warnanya coklat kehitaman namun corak bunga dan burungnya sangat halus . Saya jatuh cinta pada kain ini yang ternyata harganya Rp250.000,00. Setelah ngotot menawar akhirnya dilepas dengan harga 200 ribu saja.

Belum cukup satu saya milih satu kain lagi dengan motif bunga dan daun warna merah menyala. Sangat menarik mata! Harganya Rp120.000,00 , nggak bisa ditawar lagi. Ditambah satu kemeja untuk suami seharga 150 ribu, saya menawar lagi akhirnya bisa dapat korting 10 ribu, lumayan.

Demikianlah setelah sibuk memilih, menawar, membayar kami berpamitan pada Mas Yanto dan karyawannya. Meninggalkan kehebohan yang tidak mengejutkan lagi, karena sering disinggahi rombongan ibu-ibu yang ya sama saja, heboh!

Batik sudah saya masukkan ke penjahit langgananan,  tingggal menunggu jadi baju yang cantik!

NB: Batik Tunjung Biru di Gumelem Kulon, Susukan, Banjarnegara +- 35 km dari kota Banjarnegara ke arah barat (arah Banyumas lama).

Banjarnegara,  Sabtu 15 Januari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun