Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjual Merapi

1 Januari 2011   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkah Merapi sudah tampak dari banyaknya pasir yang menggunung di pinggir sungai, di halaman rumah penduduk, di kebun dn ladang penduduk. Merapi memang  membawa berkah di balik musibah. Kesuburan tanah setelah terkena abu vulkanik, pasir dan batu sebagai bahan bangunan.

Kami melihat dampak erupsi Merapi dengan penuh kagum, ngeri, dan membayangkan  betapa dahsyahnya letusan itu hingga  batu-batu sebesar kerbau pun bisa terlempar sampai sejauh itu. Betapa Maha Kuasa Allah SWT pemilik Merapi.

Setelah puas melihat-lihat sungai Gendol, adik masih mengajak untuk naik lebih ke atas lagi ke Dusun tempat Mbah Mrijan dimakamkan. Kami pun naik melewati jalan yang menanjak lebih dekat lagi ke arah Merapi. Cuaca yang cerah membuat pemandangan di kanan kiri jalan terlihat lebih indah, hijau.

Sampailah kami di Dusun Srunen Desa Galagahharjo Cangkringan. Di sini pohon-pohon meranggas semua, terkena awan panas. Yang masih hidup dan tampak subur menghijau sepanjang mata memandang hanyalah rumput  gajah. Rupanya penduduk Srunen mayoritas peternak sapi perah mau pun sapi pedaging. Dari rumah mereka yang rata-rata bagus bertembok batako atau batu dan besar-besar pula rumahnya kami menyimpulkan penduduk Srunen sejahtera secara ekonomi. Nampak rumah yang rusak bervariasi ada yang parah ada yang hanya pecah kaca -kaca jendelanya.

Saya menyesal lupa tidak membawa kamera, tertinggal di rumah adik saya. Akhirnya kami berfoto-foto menggunakan kamera telepon genggam dan kamera adik saya.

Langit yang cerah, matahari bersinar dengan garang, membuat Merapi sangat jelas. Indah, gagah sekaligus menyimpan kekuatan yang dahsyat!

Piknik yang luar biasa, saya juga membayangkan seperti apa dahsyatnya suara letusan Merapi. Merapi yang gagah, Merapi yang telah membawa beratus korban dan beribu pengungsi, bahkan sampai hari ini masih ada yang tinggal di shelter. Semoga pengungsi Merapi dan penduduk yang terkena dampak erupsi Merapi segera bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. Pemerintah semoga bisa menyelesaikan PRnya yang masih sangat  banyak terkait dengan Merapi ini. Semoga Yogyakarta tetap kondusif, ayem tentrem kerta raharja, bersatu padu membangun Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai bagian dari NKRI.

Kami pulang membawa beribu kesan dari Merapi.

Banjarnegara, 1 Januari 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun