Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenangan Yogya

29 Mei 2010   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yogya kota indah yang penuh kenangan. Saya kuliah di Yogyakarta tahun 1988-1994 di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Yogyakarta yang sekarang berubah jadi UNY. Kosnya di Karangmalang blok C no 28 di rumah Pak Budi Lugimin. Teman kos saya waktu itu Mbak Emi, Lis, Mbak Atikah dan dik Sri. Kami sama-sama kuliah di IKIP walau beda jurusan. Oh ya sempat ada yang sama satu jurusan Mbak Jati walau hanya satu tahun di C. 28. Mbak Jati pindah ke blok E 6.

Kalau belanja kami akan pergi jalan-jalan ke Mirota Gejayan di jalan Gejayan atau jalan Mrican yang sekarang diganti menjadi jalan Affandi, mengabadikan nama pelukis besar Affandi. Atau ke jalan Solo lewat Samirono jalan kaki juga pulangnya baru naik becak yang waktu itu masih Rp 700,00.

Serunya saya kemana-mana jika harus naik bus kota pakai sepatu dan bawa tas, supaya bisa bayar murah Rp 150,00, sementara kalau tak bersepatu dan tak bawa tas bayar harga umum Rp 250,00. Hi..hi..hi..dasar mahasiswa maunya harga mahasiswa. Biasanya jika berangkat belanja ke Malioboro atau shopping center berangkatnya sih aman masih bayar harga mahasiswa nah pulangnya dengan belanjaan di tas plastik kondektur suka tidak mau dibayar Rp 150,00, kalau ketemu kondektur yang begitu ya tunjukkan saja kartu mahasiswanya nah walau ngomel mau juga dia dibayar seratus lima puluh perak...

Kalau pergi ke Malioboro selain jalan-jalan saya suka juga mampir ke Perpusda . Senang di sana bisa baca majalah Hai, Tempo, koran Kompas dan banyak naskah-naskah kuno atau buku kuno yang tersimpan di Perpusda jalan Malioboro.

Selain ke Perpusda saya juga suka main atau cari buku di perpustakaan fakultas satra UGM. Banyak karya sastra keren yang di perpus IKIP tidak ada di sini dikoleksi. Aku masih ingat pernah memfotokopi novel Pulang karya Toha Mohtar. Hanya di perpus Fak. sastra karena saya bukan mahasiswa UGM saya tidak bisa pinjam buku tapi hanya bisa baca atau memfotokopi.

Tapi yang tak kalah seru, makanan Yogya selalu bikin kangen. Saya suka makan gudeg, tahu guling, pecel esgepece, lothek , sampai sekarang suka masakan manis ala Yogya.

Waktu saya tinggal di Yogya nasi gudeg dengan telur masih Rp 200,00 gudeg suwir Rp 250,00. Bakso Rp 350, mi ayam Rp 400,00. Murah banget ya...Tahu tidak uang sakuku selama satu bulan waktu itu Rp 30.000,00.

Lebih terkenang lagi awal saya menulis skripsi saya menulisnya diketik pakai komputer yang menyewa di warnet ongkos satu jam RP 500,00 dan masih pakai DOS dan WS 6.0 hi..hi..hi jadul banget!

Wah ternyata kenanganku tentang Yogya masih segudang...bersambung deh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun