وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
( Al-qur’an Ibrahim : 7 )
Nikmat dan karunia Allah SWT tidak akan terasa berlimpah ruah kecuali adanya rasa syukur. Mensyukuri nikmat akan menambah nikmat yang lebih banyak dengan menjaga nikmat yang telah ada, Allah SWT telah memberikan nikmat yang tiada terhitung dalam penciptaan manusia dan semua kebutuhan hidup. Diawali dengan rasa kasih sayang dalam hati kedua orang tua. Melengkapi manusia dengan panca indra, pikiran yang membedakan manusia dari makhluk lain. Dicukupkan nikmat itu dengan petunjuk ke arah kebenaran dengan agama yang benar.
Mensyukuri nikmat Allah terlihat nyata didalam amal ibadah, amal sosial dan budi pekerti. Pribadi yang mampu berlaku sabar dan tabah disaat apapun, diiringi dengan mensyukuri nikmat pada saat mendapatkan kebahagiaan. Allah SWT telah melebihkan sebagian umatnya atas sebagian yang lain dengan rahasia dan nikmat tersembunyi,
yang tidak mungkin diketahui seseorangpun sebelumnya kecuali hanya Dzat-Nya semata. Amat banyak manfaat dan maslahat bagi hamba-hamba itu yang tidak disingkapkan rahasianya kepada mereka. Semestinya setiap hamba bersikap ridha terhadap ketentuan Allah atasnya dengan Iklas dan selalu mensyukuri segala nikmat karunia kepadanya.
Diantara tanda syukur adalah memandang besar sesuatu nikmat serta memandang agung Allah yang memberi nikmat yang tak terhitung banyaknya. Setiap hamba tidak akan mampu menghitung nikmat yang telah diterimanya setiap hari. Syukur adalah mensucikan Allah. Meng-Esa-kan-Nya dalam beribadah dan memujinya.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Maka igatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu ,Bersyukurlah kepada Ku ,Dan janganlah kamu ingkar kepada Ku “.
( Qs. Al Baqarah : 152)
Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mengingat-Nya, dan menjanjikan baginya sebaik-baik balasan yaitu bahwa Allah akan mengingatnya pula, yaitu bagi orang yang ingat kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.”
(HR. Bukhari dan Muslim )
Dengan bersyukur atas nikmat Allah, menandakan kebaikan untuk diri kita sendiri, yang akan memberikan manfaat yang sangat besar, sangat jelas manfaat hakekat bersyukur menerima nikmat Allah maupun menerima cobaanya, syukur menjadikan kita mampu untuk menerima mikmat dan cobaan, sesuai firman Allah :
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
( Qs. Luqman : 12 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H